Show simple item record

dc.contributor.authorIQBAL ARIWIJAYA
dc.date.accessioned2014-01-18T05:21:01Z
dc.date.available2014-01-18T05:21:01Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM060210101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16900
dc.description.abstractDalam suatu pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika guru dan siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Terutama siswa yang belajar harus lebih aktif menggali informasi sendiri dan tidak hanya menunggu apa yang diberikan guru. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika SMP Negeri 3 Bangsalsari diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran guru menggunakan ceramah sehingga siswa hanya diam mendengarkan dan kurang aktif dalam pembelajaran. Kurangnya siswa dilibatkan atau aktif dalam pembelajaran menyebabkan ketuntasan belajar siswa juga masih kurang. Dalam suatu proses pembelajaran siswa diharapkan aktif agar pembelajaran tidak berjalan satu arah yaitu hanya guru saja yang aktif. Strategi yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga lebih memahami dan mengingat materi yang siswa pelajari yang dilaksanakan dengan enam langkah yaitu strategi PQ4R (preview, question, read, recite, reflect, review). Untuk memantapkan pemahaman dalam belajar matematika khususnya pada materi Prisma dan Limas, hendaknya siswa menghafal rumus dengan cara menemukan sendiri asal-muasal suatu rumus sehingga nantinya siswa tidak hanya hafal rumus tersebut namun juga memahami bagaimana rumus itu terbentuk. Salah satunya dengan model pembelajaran Inkuiri yang memiliki enam tahapan yaitu (1) merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa, (2) menetapkan hipotesis, (3) mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permsalahan, (4) menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan (5) mengaplikasikan kesimpulan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri siswa diharuskan aktif membaca bacaan yang diberikan untuk mengenal lebih dalam materi yang akan diberikan, mengisi lembar panduan yang berisi membuat dan menjawab pertanyaan agar materi tersebut lebih melekat pada ingatan siswa, diskusi kelompok, mengerjakan LKS, presentasi kelompok, presentasi individu, bertanya, dan menjawab pertanyaan. Pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 3 Bangsalsari berjumlah 30 siswa dengan pertimbangan terdapatnya kemampuan siswa yang heterogen, yaitu memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berupa penjelasan tentang penerapan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri melalui penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini mengadopsi model skema Hopkins yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa. Dari hasil analisis data bahwa pelaksanaan pembelajaran PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri pada materi Prisma dan Limas berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran Fase preview (membaca selintas dengan cepat) yaitu fase di mana siswa membaca bahan bacaan dengan cepat untuk mengetahui garis-garis besar dari suatu bahan bacaan. Fase question yang bersamaan dengan fase merumuskan pertanyaan atau masalah siswa membuat pertanyaan sendiri dari bahan bacaan yang telah mereka baca secara garis besar. Pada fase ini siswa cukup memahami apa yang mereka kerjakan dan cukup antusias. Fase question yang bersamaan dengan fase membuat hipotesis siswa membuat hipotesis dari pertanyaan yang mereka buat sendiri pada fase merumuskan pertanyaan atau masalah. Pada fase ini siswa masih bingung untuk menjawab pertanyaannya sendiri yang bersifat sementara namun pada pembelajaran berikutnya siswa semakin faham dan semakin aktif. Fase read yang bersamaan dengan fase mencari informasi, data, dan fakta siswa cukup aktif dalam pembelajaran terlebih terlihat sangat aktif pada dua pembelajaran yang akhir. Fase reflect yang bersamaan dengan fase mencari informasi, data, dan fakta siswa diharapkan banyak bertanya kepada guru untuk mengetahui sejelasnya mengenai informasi yang mereka dapat dari bahan bacaaan. Pada fase ini siswa cukup aktif dalam pembelajaran. Fase recite yang bersamaan dengan fase menarik kesimpulan siswa banyak yang tidak mau mempresentasikan hasil kerja kelompoknya pada pembelajaran 1, namun semakin aktif pada siklus 2. Pada fase review yang bersamaan dengan fase menarik kesimpulan bersama guru siswa menarik kesimpulan yang benar. Pada fase ini beberapa siswa yang bertanya dan masih banyak yang pasif. Fase mengaplikasikan kesimpulan guru mulai dicerca pertanyaan terlebih pada pembelajaran 4 semakin banyak siswa yang bertanya. Pada akhir pembelajaran yaitu fase review guru memberikan komentar, koreksi dan penilaian tentang pekerjaan siswa. Saat guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diterima, banyak siswa yang menjawab pertanyaan guru secara langsung dengan jawaban yang benar terlebih pada pembelajaran 4. Pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri seperti uraian kegiatan di atas terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan pada rata-rata persentase aktivitas siswa secara klasikal dari siklus 1 sampai siklus 2 yaitu pada pertemuan aktivitas membaca teks sebesar 76,68%; mengisi lembar panduan yang berisi membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang dibuat sebesar 80,10%; diskusi kelompok sebesar 77,53%; mengerjakan LKS sebesar 84,05% presentasi kelompok sebesar 81,08%; presentasi individu sebesar 81,60%; bertanya sebesar 71,78% dan menjawab pertanyaan sebesar 78,23%. persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus 1 mencapai 74,58%, sedangkan pada siklus 2 persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 93,85. Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Prisma dan Limas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101073;
dc.subjectStrategi Belajar PQ4R, Model Pembelajaran Inkuiri, Aktifitas dan Hasil Belajar Siswaen_US
dc.titleIMPLEMENTASI STRATEGI BELAJAR PQ4R DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBPOKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIIID SMP NEGERI 3 BANGSALSARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record