dc.description.abstract | Jumlah penduduk di Indonesia semakin lama semakin bertambah, begitu pula
dengan mobilitas yang dilakukan juga semakin bertambah. Semakin bertambahnya
kendaraan bermotor di Indonesia, semakin bertambah pula resiko kecelakaan lalu
lintas. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, cidera yang paling sering terjadi
adalah cidera kepala dan leher. Dari seluruh fraktur di daerah wajah, dua pertiga yang
sering terjadi adalah fraktur mandibula. Hal ini dikarenakan meskipun mandibula
merupakan tulang wajah yang terpadat dan terkuat, bentuk anatomis dan posisi
mandibula yang menonjol mengakibatkan tulang ini sering mengalami fraktur
mandibula.
Mandibula (rahang bawah) adalah tulang wajah yang terbesar dan terkuat,
berfungsi sebagai tempat peletakan gigi bawah. Fraktur adalah suatu keadaan dimana
tulang retak, pecah, atau patah, baik tulang maupun tulang rawan. Fraktur mandibula
adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Penyebab terbanyak dari fraktur
mandibula adalah jejas dari luar dan sebagian kecil dari dalam, yang disebabkan
keadaan patologi dari tulang itu sendiri. Berbagai macam jenis fraktur mandibula,
yang paling sering terjadi adalah jenis fraktur mandibula berdasarkan lokasi
anatomisnya. Fraktur mandibula di bagian kondilus,angulus, body/corpus yang paling
sering terjadi.
Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang pada bulan
September 2011. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif, mengunakan
teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kasus fraktur
mandibula di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2005-2010 yang ada. Krit
sampel penelitian ini adalah data (sekunder) rekam medis fraktur mandibula RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang dari bulan Januari 2005 – Desember 2010, kelompok usia
menurut WHO, jenis kelamin pria maupun wanita. Data yang diambil adalah fraktur
mandibula berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia berdasarkan WHO, etiologi,
dan lokasi anatomisnya.
Data hasil penelitian ditabulasi kemudian dihitung presentase fraktur mandibula
berdasarkan etiologi, usia, jenis kelamin dan lokasi anatomisnya. Dari hasil
perhitungan data, ditentukan prevalensi fraktur mandibula di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang, kemudian dibahas secara deskriptif dengan menggunakan table dan grafik.
Dari hasi penelitian didapatkan 680 penderita fraktur mandibula, enam ratus delapan
puluh bisa dianalisis fraktur mandibula berdasarkan jenis kelamin dan usia,
sedangkan hanya 363 penderita fraktur yang bisa dianalisi fraktur mandibula
berdasarkan etiologi dan lokasi anatomis. Prevalensi fraktur mandibula berdasarkan
usia yang paling banyak dan sering terjadi adalah pada kelompok usia dewasa (18-40
tahun) dengan prosentase 65,15%. Penderita fraktur mandibula lebih banyak laki-laki
dibandingkan perempuan yaitu 83,32%. Kecelakaan berkendara merupakan penyebab
terbanyak dari fraktur mandibula sebesar 79,88%. Fraktur mandibula paling banyak
terjadi pada bagian kondilus dengan prosentase 35,26%. | en_US |