PENGARUH TERAPI HERBAL BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN KABUPATEN JEMBER
Abstract
Diabetes  melitus  (DM)  adalah  kelainan  heterogen  yang  ditandai  dengan 
tingginya kadar glukosa disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, 
dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin (Smeltzer, Suzanne C. 2001). 
Klasifikasi  yang  utama  adalah  DM  tipe  1  di  sebut  insulin  dependent  diabetes 
melitus  NIDDM,  DM  tipe  2  atau  disebut  non  insulin  dependent  diabetes  melitus 
(NIDDM),  Diabetes  gestasional  Diabetes  tipe  khusus  lain.  Gula  di  dalam  tubuh 
berfungsi  sebagai  sumber  tenaga  atau  energi  gerak,  sumber  energi  spesifik  bag i  
sel    otak    dan    jaringan    saraf.    Disamping    itu,    gula    juga    berfungsi    dalam 
pembentukan  protein  dan  lemak.  Berbagai  macam  pengobatan  baik  farmakologi 
maupun non farmakologi dilakukan untuk menormalkan kadar gula darah. Terapi 
non  farmakologi  salah  satunya  menggunakan  terapi  herbal  buncis  (Phaseolus 
vulgaris  L.).  Kandungan  buncis  yang  dipercaya  sebagai  antidiabetes  adalah 
Flavonoid, Saponin, β sitosterol dan Stigmasterol. Selain itu kandungan lain pada 
buncis  yaitu  Karbohidrat,  Protein,  Lemak,  Kalori,  Tiamin,  Riboflamin,  Kalsium, 
Niasin, Zat besi, Vitamin A dan C. Berdasarkan  penelitian  ini  buncis  dapat  mempengaruhi  kadar  gula  darah 
pada  penderita  DM  tipe  2.  Design  penelitian  adalah  pre  eksperimental  dengan 
pendekatan one group pre test-post test design. Teknik sampling  yang digunakan 
dalam  penelitian  ini  adalah  purposive  sampling,  dengan  jumlah  sampel  31 
responden yang mengalami DM tipe 2. Untuk mengetahui pengaruh terapi herbal 
buncis  digunakan  uji  Dependent  Pairet  t-test.  Hasil  uji  t-test  diperoleh  p=0,001  
maka uji t-dependen adalah jika p value <α maka H0
 ditolak.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1674]
