Show simple item record

dc.contributor.authorMohamad As’ad Efendy
dc.date.accessioned2014-01-18T01:54:52Z
dc.date.available2014-01-18T01:54:52Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM062310101046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16605
dc.description.abstractPenggunaan standar bahasa keperawatan dipandang sebagai sebuah hal yang penting dalam industri layanan kesehatan karena memungkinkan untuk mengembangkan kualitas dokumentasi dan efisiensi manajemen data perawatan. Bahasa keperawatan menyediakan konsep dan definisi yang jelas dari fenomena keperawatan dan memperluas asuhan keperawatan dengan mengijinkan perawat dan penyedia layanan kesehatan lain untuk menggunakan istilah yang sama dalam menggambarkan masalah pasien, intervensi keperawatan, dan tujuan pasien dalam banyak seting perawatan, baik nasional maupun internasional. Diantara standar bahasa keperawatan yang ada, NANDA-I, NIC, dan NOC adalah yang paling banyak dipakai dalam berbagai seting karena lebih efektif untuk dikomunikasikan bagi perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kualitas dokumentasi proses keperawatan sebelum dan sesudah penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC. Penelitian ini menggunakan pre experiment design dengan pendekatan one group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruang Anthurium RS PTPN X Jember yang berjumlah 28 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Metode analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Tingkat kualitas dokumentasi sebelum penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC sebagian besar dalam kategori sedang (89,3%), sedangkan tingkat kualitas dokumentasi sesudah penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC bervariasi dalam kategori baik (57,1%) dan kategori sedang (42,9%). Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan p value=0,0001 berarti p<α (α=0,05) sehingga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kualitas dokumentasi proses keperawatan sebelum dan sesudah penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC. Tingkat kualitas dokumentasi sebelum penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC sebagian besar dalam kategori sedang (89,3%) terjadi karena sebagian besar indikator penilaian dalam instrumen evaluasi standar asuhan keperawatan Depkes RI (2001) tidak terpenuhi oleh perawat, sedangkan tingkat kualitas dokumentasi sesudah penerapan NANDA-I, NIC, dan NOC bervariasi dalam kategori baik (57,1%) dan kategori sedang (42,9%) terjadi karena sebagian besar indikator penilaian dalam instrumen evaluasi standar asuhan keperawatan Depkes RI (2001) terpenuhi oleh perawat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062310101046;
dc.subjectPROSES KEPERAWATANen_US
dc.titlePERBEDAAN TINGKAT KUALITAS DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN NANDA-I, NIC, DAN NOC DI RUANG ANTHURIUM RS PTPN X JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record