Show simple item record

dc.contributor.authorDODY IRAWAN
dc.date.accessioned2014-01-18T01:27:20Z
dc.date.available2014-01-18T01:27:20Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM070210101118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16561
dc.description.abstractPelaksanaan pembelajaran matematika di depan kelas tidak cukup hanya membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan matematika, tetapi lebih dari itu diperlukan upaya nyata yang dilaksanakan secara intensif untuk menumbuhkembangkan kemampuan memperoleh pengetahuan matematika, diantaranya adalah pemecahan masalah. Salah satu pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa bagaimana langkah untuk memecahakan masalah adalah pembelajaran pemecahan masalah model Polya. Penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran matematika juga diiringi dengan sistem penilaian (assessment) yang baik pula. Salah satu alternatif penilaian adalah Penilaian Autentik (Authentic Assessment) yang menilai pengetahuan dan keterampilan siswa. Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan pembelajaran pemecahan masalah model Polya pada soal cerita disertai Authentic assessment, bagaimana aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa sedangkan penelitian ini bertujuan untuk adalah mengetahui penerapan pembelajaran pemecahan masalah model Polya yang disertai penerapan Authentic Assessment, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMPN 2 Jenggawah tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa dengan rincian 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, pemberian tugas dan tes. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 31 Juli hingga 12 September 2012. Pelaksanaan siklus I dan II tidak jauh berbeda, persentase ketuntasan belajar ditetapkan yakni 75%. Hal itu karena pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya mampu mencapai 63,89% dan pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu menunjang ketuntasan belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari penilaian portofolio (LKS, PR), tes akhir, juga data numerik dari observasi aktivitas siswa. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas individu dan kelompok cenderung meningkat disetiap pembelajaran. Persentase aktivitas diskusi dalam setiap pembelajaran yaitu 78,63%; 81,48%; 83,33% dan 84,25%. Persentase aktivitas prosedur pengerjaan LKS dalam setiap pembelajaran yaitu 100% sedangkan persentase aktivitas interaksi siswa dalam setiap pembelajaran adalah 78,63%; 82,40%; 85,85% dan 86,11%. Persentase kesigapan kelompok selama empat kali pembelajaran yaitu 100%. Persentase pengerjaan LKS selama empat kali pembelajaran yaitu 91,67%; 95,83%; 91,67% dan 91,67%. Sedangkan persentase pengumpulan LKS selama empat kali pembelajaran yaitu 87,5%; 87,5; 91,67% dan 87,5%. Persentase aktivitas guru selama empat kali pembelajaran yaitu 90,00%; 93,33%; 93,33% dan 96,67% dan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 63,89% pada siklus I dan 77,78% pada siklus II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210101118;
dc.subjectPembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya, Soal Cerita, Authentic Assessmenten_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA PADA SOAL CERITA DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN FAKTORISASI SUKU ALJABAR SISWA KELAS VIII C SEMESTER GANJIL DI SMPN 2 JENGGAWAH TAHUN AJARAN 2012/2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record