dc.description.abstract | Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati yang bermanfaat dalam
peningkatan kesehatan. Sumber daya alam hayati tersebut dapat dimanfaatkan
salah satunya dalam bidang pengobatan. Penelitian yang telah dilakukan
membuktikan beberapa tanaman memiliki kandungan quarsetin yang dapat
menghambat virus RNA. Sebagai contoh misalnya benalu (Macrosolen
cochinchinensis) memiliki kandungan quarsetin. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus famili
Flaviviridae. DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
dengan manifestasi klinis demam 5–7 hari nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai lekopenia, limfositosis, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
hemoragik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) dalam menurunankan jumlah
limfosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi virus dengue.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Control Group
Design yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok
perlakuan. Dosis ekstrak etanol pada ketiga kelompok perlakuan adalah 37,5
mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari, sedangkan
kontrol negatifnya menggunakan aquades. Data yang diperoleh adalah selisih
jumlah penurunan limfosit tikus putih sesudah dan sebelum diinfeksi virus DEN2.
Data
kemudian
dianalisis
variansi
satu
arah
(one
way
anova)
diikuti
dengan
uji
Post
Hoc dengan metode Least Significance Difference (LSD) dengan angka
kepercayaan 95%. ada penelitian didapatkan rata-rata penurunan jumlah total limfosit tikus
pada perlakuan 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr
BB/hari berturut-turut adalah 5,958 x 10
ix
3
/mm
3
, 4,716 x 10
3
/mm
3
dan 4,591x10
Sedangkan pada kelompok kontrol negatif limfosit mengalami penurunan 2,689 x
10
3
/mm
3
Hasil analisis uji one way anova didapatkan α=0.000, karena nilainya
lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penurunan
limfosit pada tikus putih yang diinfeksi virus dengue setelah diberi aquades dan
ekstrak etanol daun benalu dengan dosis yang berbeda memiliki perbedaan yang
bermakna. Perlakuan 1, 3 dan kontrol ekstrak etanol daun benalu memiliki
kemampuan menurunkan jumlah limfosit yang berbeda secara bermakna,
sedangkan pada kelompok perlakuan 2 terhadap 3 tidak memiliki perbedaan yang
bermakna.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ekstrak etanol daun benalu
(Macrosolen cochinchinensis) dapat menurunkan jumlah total limfosit tikus putih
(Rattus norvegicus) yang diinfeksi virus dengue. Dosis 37,5 mg/gr BB ekstrak
etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) teruji paling efektif
menurunkan jumlah total limfosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi
virus dengue. | en_US |