Show simple item record

dc.contributor.authorSITI ANDRIATI WIDARTIEN
dc.date.accessioned2014-01-17T07:43:37Z
dc.date.available2014-01-17T07:43:37Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM080820201047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16298
dc.description.abstractLatar belakang penelitian ini adalah permasalahan tata niaga pemasaran tembakau Kasturi VO dari petani kepada blandang kecil, petani kepada blandang besar, petani kepada pengepul dan petani langsung dijual kepada pabrikan dimana harga dan kualitas berdampak pada pendapatan petani. Peranan pedagang perantara memicu permasalahan perdagangan selama masing masing kelembagaan tersebut tidak memahami fungsi masing masing. Hal tersebut memicu terjadinya permasalahan pada tataniaga yang pada akhirnya dapat memicu persoalan kelestarian produk tembakau Kasturi yang sudah memiliki trademark di Kabupaten Jember Judul penelitian ini adalah Analisis Struktur Tata Niaga Tembakau Kasturi di Desa Sumber Pinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Penelitian ini didasarkan terbentuknya APTK (Asosiasi Petani Tembakau Kasturi) di Kabupaten Jember dengan dengan akta No. 01/NOT/VI/2002 tanggal 17 Juni 2002 dimaksudkan sebagai wadah untuk mengawal petani tembakau Kasturi Voor Oogst dalam bisnis tembakau di Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon harga tembakau Kasturi ditingkat petani, blandang, pengepul terhadap harga ditingkat pabrikan, distribusi margin dan distribusi nilai tambah bruto pada setiap jejaring tata niaga tembakau Kasturi VO. Alat analisis yang digunakan adalah statistik dengan model Analisis regresi linier dan uji beda banyak rata rata (Wilcoxon) dibantu dengan program personal komputer SPSS 16. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada tingkat petani, respon harga tembakau Kasturi bersifat positif dan signifikan terhadap produksi, sedangkan pada blandang kecil dan blandang besar bersifat negatif signifikan serta pada pengepul dan pabrik respon harga tidak signifikan pengaruhnya terhadap permintaan tembakau Kasturi VO. Distribusi margin untuk setiap jaringan tata niaga memperlihatkan bahwa margin terbesar terjadi pada saluran penjualan petani kepada pabrik yaitu 24,00 %. Berikutnya adalah pada saluran distribusi penjualan blandang besar ke pabrik, petani ke pengepul, blandang kecil ke blandang besar dan terakhir saluran distribusi petani ke blandang kecil. Distribusi nilai tambah bruto pada setiap jejaring tata niaga tembakau Kasturi Vo lebih terkonsentrasi pada blandang besar ke pabrik, walaupun saluran distribusi penjualan petani ke pabrik memiliki margin tertinggi per kilogram tembakau, namun hal tersebut sangat jarang terjadi mengingat aksesibilitas petani ke pabrik merupakan hal yang langka. Oleh sebab itu keberadaan terbentuknya APTK (Asosiasi Petani Tembakau Kasuti di Kabupaten Jember dapat membantu mengawal petani dalam melaksanakan transaksi perdagangan kepada pabrikan dengan memberikan pemahaman tentang kualitas yang dibutuhkan pabrikan dan informasi lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080820201047;
dc.subjectTATA NIAGA TEMBAKAU KASTURIen_US
dc.titleANALISIS STRUKTUR TATA NIAGA TEMBAKAU KASTURI DI DESA SUMBER PINANG, KECAMATAN PAKUSARI, KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record