Show simple item record

dc.contributor.authorIntan Nohabrilyanti
dc.date.accessioned2014-01-17T07:43:26Z
dc.date.available2014-01-17T07:43:26Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM062010101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16297
dc.description.abstractImunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sangat disayangkan program imunisasi yang sedemikian pentingnya, harus terhambat karena permasalahan keterjangkauan pelayanan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggitingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi Bangsa Indonesia. Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna, pemberdayaan masyarakat di Indonesia perlu ditunjang oleh manajemen kesehatan yang baik pula. Pengelolaan manajemen program yang baik, terutama dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan dapat menyebabkan tujuan dari program tercapai. Salah satu upaya perbaikan manajemen kesehatan, yaitu pembagian wilayah kerja kader Posyandu, diharapkan dapat meminimalisasi tumpang tindih dalam pembagian tugas kader, sehingga akan membawa hasil yang lebih baik dalam pencapaian desa UCI (Universal Child Imunization). Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui efek pembagian wilayah kerja kader Posyandu terhadap cakupan imunisasi. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pembagian wilayah kerja kader Posyandu dan pencapaian desa UCI di wilayah kerja Puskesmas Arjasa. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pembagian wilayah kerja kader terhadap peningkatan cakupan imunisasi HB0, BCG, DPT, campak dan polio. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai masukan dalam rangka meningkatkan perkembangan Posyandu di wilayah Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Arjasa pada bulan September 2009. Sampel penelitian ini adalah seluruh Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Arjasa yaitu sebesar 42 Posyandu. Sebagai alat untuk menilai cakupan imunisasi sebelum dan sesudah pelaksanaan sistem pembagian wilayah kerja kader Posyandu digunakan data yang diambil dari rekapan hasil imunisasi per bulan per desa di wilayah kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2007 dan periode 1 Januari 2008 – 31 Desember 2008. Variabel bebas dari penelitian ini adalah sistem pembagian wilayah kerja kader Posyandu, sedangkan variabel terikat adalah cakupan imunisasi. Data yang dikumpulkan, ditabulasi dan diolah dengan menggunakan progran SPSS. Data tersebut akan dianalisis dengan prosedur paired-samples T-test. Hasil dikatakan bermakna apabila p< 0,05 dengan interval kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2007, tidak ada satu pun desa di wilayah kerja Puskesmas Arjasa yang memenuhi kriteria untuk disebut desa UCI, sedangkan pada tahun 2008 terdapat tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Arjasa yang memenuhi kriteria desa UCI. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata cakupan imunisasi HB0, campak dan polio mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan rata-rata cakupan imunisasi DPT mengalami peningkatan yang tidak signifikan, dan rata-rata cakupan imunisasi BCG mengalami penurunanyang juga tidak signifikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062010101028;
dc.subjectWilayah Kerja, Kader, Posyandu, Imunisasien_US
dc.titleEfek Pembagian Wilayah Kerja Kader Posyandu Terhadap Cakupan Imunisasi (Suatu Usaha Pencapaian Desa Uci Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record