Show simple item record

dc.contributor.authorOctavia Aulia Ilayah
dc.date.accessioned2014-01-17T07:08:39Z
dc.date.available2014-01-17T07:08:39Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM032010101068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16189
dc.description.abstractBBLR merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas janin terbesar ke-3 setelah anoksia/ hipoksia dan infeksi. BBLR menimbulkan permasalahan tersendiri. Pada tipe permaturitas murni dapat menimbulkan sindroma gangguan pernafasan idiopatik, pneumonia aspirasi, perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, hiperbilirubinemia, dan hipotermi. Permasalahan yang sering dijumpai pada BBLR di RSUD dr. Soebandi Jember adalah asfiksia (6%), sepsis (2,3%), dan tetanus neonatorum (0,5%) disamping banyak masalah lain yang ada pada BBLR (Mochtar, 1998; Saifuddin, 2002; RSUD dr. Soebandi 2004).. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi keluaran dari bayi dengan berat badan lahir rendah yang telah menjalani rawat inap di RSUD dr. Soebandi Jember pada periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2008. Penelitian memakai studi kohort retrospektif, dilaksanakan di bagian Perinatologi RSUD dr. Soebandi Jember, bulan Februari 2009. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode totally sampling. Terdapat 2 kriteria sampel, kriteria inklusi: 1). Pasien terdiagnosis BBLR oleh dokter 2). BBLC yang sakit. Kriteria eksklusi: 1). BBLR rujukan 2). BBLC yang tidak sakit 3). Rekam medis yang tidak lengkap. Hasil penelitian didapatkan 432 data pasien yang memenuhi kriteria inklusi menunjukkan 229 BBLR (67,7% SMK dan 32,3% KMK) dan 203 BBLC sakit. Berdasarkan berat badan lahir diperoleh kategori BBLR, BBLSR dan BBLER masing-masing adalah 197, 24 dan 8 pasien. Pada penyakit penyerta didapatakan sepsis/infeksi pada BBLR dan BBLC adalah 33 dan 15 pasien, pada kasus hipotermia 112 dan 67 pasien, kasus asfiksia 161 dan 172 pasien, kasus ikterus 72 dan 44 pasien, viii kasus anemia masing-masing 5 pasien, kasus pneumothorax 2 dan 3 pasien, kasus cacat kongenital 8 dan 3 pasien, dan kasus gawat nafas pada 14 dan 13 paisen. Pada distribusi keluaran BBLR dan BBLC didapatkan 142 BBLR dan 149 BBLC pulang dalam keadaan sembuh, 32 BBLR dan 33 BBLC dalam keadaaan belum sembuh serta 55 BBLR dan 21 BBLC dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian sepsis/infeksi, hipotermia, asfiksia dan ikterus dengan berat badan lahir pada BBLR dan BBLC. Ada perbedaan antara SMK dengan BBLC serta KMK dengan BBLC pada tingkat kejadian sepsis, hipotermia dan asfiksia. Tidak ada hubungan antara kejadian anemia, pneumothorax, cacat kongenital dan gawat nafas dengan berat badan lahir pada BBLR dan BBLCen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032010101068;
dc.subjectBayi Berat Lahir Rendahen_US
dc.titleKELUARAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH YANG DIRAWAT INAP DI RSUD dr. SOEBANDI JEMBER: PERIODE 1 JANUARI 2007−31 DESEMBER 2008en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record