dc.description.abstract | Tape ketan (Oryza sativa Var. glutinosa) merupakan makanan tradisional
hasil fermentasi yang banyak digemari karena rasanya yang khas. Pada umumnya
pembuatan tape ketan menggunakan kemasan tradisional (besek) dan kemasan plastik
yang berbahan dasar sama antara wadah dengan tutupnya, yaitu PP (polypropylene).
Jenis kemasan yang digunakan berhubungan dengan mudah tidaknya gas masuk ke
dalam kemasan. Jumlah gas yang terkandung dalam kemasan dapat mempengaruhi
proses fermentasi. Semakin banyak gas maka semakin cepat proses fermentasi. Dan
jika proses fermentasi terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan perubahan
tape ketan menjadi alkohol dan asam. Hal ini tentu saja mempengaruhi mutunya.
Penilaian kemasakan tape ketan sampai saat ini masih menggunakan cara-cara
seperti perkiraan hari dan secara visual dimana cara-cara tersebut memiliki
kelemahan yaitu terkadang kita mendapati tape yang kita beli ternyata belum masak
secara optimal atau lewat masak. Sehingga perkembangan kemasan pintar (intelligent
packaging) dengan sensor yang dapat mendeteksi tingkat kemasakan tape ketan
merupakan inspirasi dan inovasi baru dalam memberikan arti kemudahan,
kepraktisan, jaminan mutu serta keamanan dalam mengkonsumsi tape ketan di masa
depan.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui fabrikasi, desain, aplikasi serta korelasi
membran kristal ungu sebagai sensor kemasakan tape ketan. Desain membran kristal
ungu pada kemasan pintar dirancang untuk memberikan informasi kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sensor Kimia dan Biosensor
Fakultas Farmasi, Laboratorium Kimia Farmasi. Pengolahan data penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan analisis. Data hasil pengamatan ditampilkan
dalam bentuk tabel serta untuk mempermudah interpretasi data maka dibuat
histogram dan grafik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran kristal ungu sebagai sensor
kemasakan dapat mendeteksi tingkat kemasakan tape ketan selama fermentasi yang
ditandai dengan adanya perubahan warna sensor yang disebabkan perubahan nilai
parameter kemasakan tape ketan seperti nilai pH, kadar alkohol dan uji
sensori/organoleptik (aroma, rasa, penampakan).
Sensitivitas sensor kemasakan merupakan salah satu karakteristik sensor yang
menunjukkan bahwa sensor kemasakan mampu memberikan perubahan warna
dengan adanya perubahan nilai parameter kemasakan tape ketan. Dalam penelitian ini
nilai sensitivitas sensor diperoleh dengan cara membandingkan antara laju perubahan
warna sensor (∆ Mean Green) dengan laju perubahan nilai parameter kemasakan
selama fermentasi meliputi pH, alkohol dan uji sensori/uji organoleptik (aroma, rasa
dan penampakan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kristal ungu dapat digunakan sebagai
sensor kemasakan tape ketan karena mampu memberikan perubahan warna ketika
tape ketan mengalami perubahan kondisi dari fase belum masak ke fase pemasakan
optimal dan sampai pada kondisi lewat masak atau tidak layak konsumsi. Selanjutnya
sensor kristal ungu sebagai sensor kemasakan tape ketan menunjukkan korelasi yang
positif dimana perubahan intensitas biru membran mewakili 5 parameter kemaskan
antara lain nilai pH, kadar alkohol dan uji sensori/organoleptik (aroma, rasa,
penampakan). | en_US |