Show simple item record

dc.contributor.authorAPRIL YETI KARTINI
dc.date.accessioned2014-01-17T06:01:17Z
dc.date.available2014-01-17T06:01:17Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM060810101317
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15995
dc.description.abstractPembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola bersama sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan pihak swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Penelitian ini difokuskan pada Kabupaten Jember karena Kabupaten Jember merupakan wilayah yang memiliki faktor-faktor pendukung yang memadai dalam melaksanakan pembangunan daerah terutama dalam sumber daya alamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor unggulan, sektor yang diprioritaskan pada masa yang akan datang serta untuk mengetahui kekuatan pergeseran suatu sektor ekonomi di Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan seberapa besar peranan sektor unggulan terhadap pembangunan ekonomi, sehingga dapat diketahui kemajuan pusat pertumbuhan ekonomi dengan melihat kontribusi dari sektor-sektor unggulan di Kabupaten Jember. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode LQ, DLQ, CR. Metode LQ digunakan untuk mengetahui sektor basis yang dapat dijadikan sebagai sektor unggulan terhadap pembangunan ekonomi Kabupaten Jember; metode DLQ digunakan untuk mengetahui peranan sektor basis yang akan menjadi sektor prioritas pada masa yang akan datang; metode CR digunakan untuk mengetahui seberapa besar pergeseran suatu sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Jember. Hasil analisis data menunjukkan sektor yang tergolong dalam sektor unggulan di Kabupaten Jember dengan memiliki nilai rata-rata LQ lebih besar dari satu adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaaan, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor yang memiliki nilai LQ kurang dari satu atau sektor bukan basis adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor yang mampu bertahan sebagai sektor prioritas pada masa yang akan datang yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember adalah sektor pertanian dengan nilai DLQ sebesar 1,622, sektor bangunan dengan nilai DLQ sebesar 2,265, serta sektor jasa-jasa dengan nilai DLQ sebesar 1,079. Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan untuk tahun berikutnya tidak dapat dijadikan sebagai sektor prioritas dimasa yang akan datang karena nilai DLQ kurang dari satu. Metode analisis Koefisien Pergeseran (CR) digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui kekuatan pergeseran suatu sektor ekonomi. Di Kabupaten Jember terdapat empat sektor yang memiliki nilai CR lebih dari nol yang artinya sektor tesebut bergeser menguat yang artinya bahwa suatu sektor perekonomian dapat menyebabkan suatu daerah yang dapat menggerakkan struktur perekonomian substantif wilayah regional yang lebih luas (diaman sektor perekonomian i didaerah j yang diamati) menjadi bagian substantifnya. Hal ini adanya pengaruh interaksi antara suatu sektor perekonomian dengan sektor-sektor perekonomian lainnya ditingkat nasional atau regional yang kemudian menyebar kedaerh-daerah melalui saluran- saluran penyebaran dalam mekanisme transmisinya. Sektor yang menguat pergeseraanya antara lain sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor jasa-jasa. Sehingga sektor ini memberikan semakin besar perananya dengan sektor yang memiliki nilai CR kurang dari nol atau negatif mengalami pergeseran yang semakin melemah, sehingga kurang memberikan nilai yang lebih besar pada kegiatan ekonomi suatu daerah. Sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan lebih kecil dari nol yang artinya sektor-sektor tersebut pergeseranya lemah dalam hal ini penerimaan daerah harus mampu memberikan peningkatanya untuk masa depan tanpa mengesampingkan sektor lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060810101317;
dc.subjectPEMBANGUNAN EKONOMIen_US
dc.titleANALISIS SEKTOR POTENSIAL TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003-2008en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record