Show simple item record

dc.contributor.authorArifianti Dewi Astari
dc.date.accessioned2014-01-17T04:00:46Z
dc.date.available2014-01-17T04:00:46Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM061810401125
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15848
dc.description.abstractIkan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas sektor perikanan air tawar. Ikan ini dapat digunakan sebagai ikan hias dan dapat dikonsumsi karena mempunyai kandungan protein cukup tinggi yaitu sebesar 16%-24%. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ikan mas perlu ditingkatkan kualitas maupun kuantitas melalui kegiatan budidaya ikan. Upaya perbaikan genetik dalam rangka meningkatkan kualitas ikan mas dapat dilakukan melalui persilangan. Persilangan bertujuan untuk meningkatkan heterozigositas dan menurunkan homozigositas sehingga mampu meningkatkan variabilitas genetik. Hasil dari persilangan tersebut disebut dengan hybrid. Hibrid yang memiliki sifat lebih baik dari kedua tetuanya disebut dengan hybrid vigor atau heterosis. Heterosis ini dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menghitung persentase koefisien heterosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat badan dan nilai heterosis berat badan hasil persilangan ikan mas (Cyprinus carpio) strain Majalaya dan strain Punten. Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Bondowoso. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2010. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan perlakuan yang sama terhadap 4 kelompok ikan yang berbeda di dalam happa pemeliharaan. Masing-masing happa ikan berisi strain ikan yang disilangkan yaitu strain ikan Majalaya jantan dengan Majalaya betina, Punten jantan dengan Punten betina, kemudian Majalaya jantan dan Punten betina dan yang terakhir resiproknya yaitu Majalaya betina dan Punten jantan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umur 3 minggu dan 16 minggu berat badan hasil persilangan antara Majalaya jantan dan Majalaya betina sebesar 250 gram dan 1420 gram. Berat badan ikan hasil persilangan Punten jantan dan Punten betina pada umur 3 minggu sebesar 170 gram, sedangkan pada umur 16 minggu yaitu 1080 gram. Berat badan ikan hasil persilangan antara Majalaya jantan dan Punten betina pada umur 3 minggu sebesar 235 gram, sedangkan pada umur 16 minggu yaitu 1360 gram. Berat badan ikan hasil persilangan antara Majalaya betina dan Punten jantan pada umur 3 minggu sebesar 220 gram, sedangkan pada umur 16 minggu yaitu 1290 gram. Nilai heterosis dari persilangan antara Majalaya jantan dan Punten betina pada minggu ke-3 dan minggu ke-16 menunjukan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan resiproknya yaitu sebesar 11% dan 8,8%. Sedangkan hasil heterosis untuk resiproknya pada minggu ke-3 dan ke-16 berturut-turut sebesar 4,7% dan 3,2%. Berdasarkan penelitian tentang pengaruh persilangan terhadap nilai heterosis berat badan ikan mas (Cyprinus carpio) dapat disimpulkan bahwa berat badan hasil persilangan antara strain Majalaya jantan dan Punten betina pada umur 3 minggu sebesar 235 gram, sedangkan pada umur 16 minggu yaitu 1360 gram sedangkan resiproknya sebesar 220 gram dan 1290 gram. Nilai koefisien heterosis berat badan pada persilangan strain Majalaya jantan dan Punten betina pada minggu ke-3 dan ke16 sebesar 11% dan 4,7% sedangkan resiproknya sebesar 8,8% dan 3,2%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061810401125;
dc.subjectPERSILANGAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN MAJALAYA DAN STRAIN PUNTENen_US
dc.titlePENGARUH PERSILANGAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN MAJALAYA DAN STRAIN PUNTEN TERHADAP NILAI HETEROSIS BERAT BADANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record