dc.description.abstract | Pada tahun 1997 perbankan di Indonesia ternyata mampu menghadapi krisis
moneter, walaupun beberapa bank sempat mengalami take over. Setelah Indonesia
mampu melewati krisis moneter tahun 1997, di mana gelombang penarikan dana
telah berkurang, pemerintah dan otoritas moneter berusaha mengembalikan kinerja
lembaga keuangan termasuk bank umum dengan berbagai program restrukturisasi
perbankan. Pada tahun 2001 sampai 2009 di tengah recovery perbankan, penyaluran
kredit investasi pada bank umum menjadi penting dan menarik untuk ditelliti karena
jenis bank tersebut adalah bank yang menduduki peringkat atas di Indonesia kategori
kepemilikan aset bank.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dana pihak
ketiga, inflasi, suku bunga kredit investasi pada bank umum terhadap jumlah
penyaluran kredit investasi di Jawa Timur tahun 2001.1-2009.12 dengan metode
analisis regresi linier berganda, metode ini digunakan untuk mengestimasi variablevariabel
dalam penelitian ini. Variabel input penelitian ini terdiri atas dana pihak
ketiga, inflasi, suku bunga kredit investasi, sedangkan variabel output adalah jumlah
penyaluran kredit investasi.
Hasil pengolahan data dengan bantuan perangkat lunak (Software) computer
Eviews 5.0, yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil penelitian ini secara
bersama-sama (simultan) terdapat pengaruh yang signifikan antara dana pihak ketiga,
inflasi, suku bunga kredit investasi. Dan secara individual (parsial) terdapat pengaruh
yang tidak signifikan antara inflasi dan suku bunga kredit investasi terhadap jumlah penyaluran kredit investasi pada bank umum di Jawa Timur, sedangkan dana pihak
ketiga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit
investasi pada bank umum di Jawa Timur Tahun 2001.1-2009.12. | en_US |