Show simple item record

dc.contributor.authorAris Kurnia Palupi
dc.date.accessioned2014-01-16T07:48:44Z
dc.date.available2014-01-16T07:48:44Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM011610101018
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15379
dc.description.abstractPenyembuhan adalah pergantian sel mati dengan sel hidup atau jaringan fibrosa. Penyembuhan luka bedah bergantung pada kemampuan perbaikan jaringan ikat dengan kolagen sebagai hasil utama yang memberikan kekuatan daya rentang pada penyembuhan luka jaringan lunak. Proses penyembuhan memerlukan berbagai faktor penunjang, salah satunya adalah nutrisi. Asam askorbat berperan penting dalam pembentukan kolagen sebagai katalis hidroksilasi lisin dan prolin. Pemanfaatan buah semu jambu mete selama ini masih belum maksimal padahal buah semu jambu mete banyak mengandung asam askorbat. Kandungan asam askorbat buah semu jambu mete adalah 200 mg dalam setiap 100 g daging buah. Penelitian ini menggunakan hewan coba marmut (Cavia cobaya) karena marmut memiliki kesamaan dengan manusia yaitu tidak dapat memproduksi sendiri asam askorbat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post only control group design. Sampel penelitian berjumlah 16 ekor marmut (Cavia cobaya) jantan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah delapan ekor. Masing-masing sampel diberi perlakuan insisi full thickness pada lipatan bukal anterior bawah. Segera setelah dilakukan insisi, kelompok perlakuan diberi perasan buah semu jambu mete sesuai dosis yang telah ditetapkan dan kelompok kontrol diberi aquades steril. Pemberian perasan buah semu jambu mete dan aquades steril dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Hari keempat, dilakukan dekapitasi dan pembuatan preparat dari jaringan di daerah insisi. Penghitungan kolagen dilakukan dengan gratikule dan pembesaran mikroskop 450X vii Data yang dihasilkan kemudian diuji menggunakan metode statistik Man Whitney U-test dengan α=0,05. Hasil uji menunjukkan nilai signifikan 0,009 (<0,05) yang berarti bahwa pembentukan kolagen antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini disebabkan kelompok perlakuan menerima vitamin C lebih banyak daripada kelompok kontrol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011610101018;
dc.subjectPEMBERIAN PERASAN BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L)en_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN PERASAN BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L) TERHADAP PEMBENTUKAN KOLAGEN PASCA INSISI GINGGIVA PADA MARMUT (Cavia cobaya) JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record