Show simple item record

dc.contributor.authorIis Fitriyah
dc.date.accessioned2014-01-16T04:58:56Z
dc.date.available2014-01-16T04:58:56Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM032210101040
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15184
dc.description.abstractBanyaknya radikal bebas di sekitar kita sangat berbahaya bagi kesehatan. Berbagai penyakit yang berkaitan dengan aktivitas antiradikal diantaranya: strok, asma, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, kanker dan menimbulkan penuaan dini. Keberadaan radikal bebas dapat dinetralisir oleh senyawa antioksidan. Hal ini yang mendorong para peneliti untuk menemukan senyawa antioksidan terutama dari bahan alam, misalnya: Celosia argentea (boroko). Tanaman boroko secara tradisional digunakan untuk mengobati radang mata, hipertensi, muntah darah, keputihan, disentri, obat cuci mata, dan infeksi saluran kemih. Beberap penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun boroko sebagai antioksidan Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah dalam bentuk fraksi-fraksi ekstrak etanol daun boroko masih mempunyai aktivitas antioksidan dan fraksi manakah yang memberikan aktivitas antioksidan terbesar. Ekstrak diperoleh dari serbuk daun boroko 500 g yang dimaserasi secara bertingkat dengan n-heksana dan etanol. Ekstrak etanol yang dihasilkan sebanyak 31.253 g dan digunakan dalam pengujian. Kemudian ekstrak sebanyak 400 mg difraksinasi menggunakan fase diam silika 60 F. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana : etil asetat (3:1) dan etanol, menghasilkan fraksi I, II, III, dan IV (eluen n-heksana : etil asetat) serta fraksi V (eluen etanol). Berat fraksi I adalah 19.90 mg, fraksi II = 9.21 mg, fraksi III = 250.20 mg, fraksi IV = 20.00 mg, dan fraksi V = 834.40 mg. Uji aktivitas ekstrak dan fraksi hasil pemisahannya dilakukan dengan metode DPPH. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 80, 60, 40, 20, dan 10µg/ml. sedangkan konsentrasi fraksi V yang diuji adalah 70, 60, 40, 30, dan 20 µg/ml. sebagai pembanding digunakan control positif (kuersetin) dengan konsentrasi 1.0, 0.8, 0.6, 0.4, dan 0.2 µg/ml. aktivitas antioksidan diukur berdasarkan peredaman warna ungu DPPH. Parameter aktivitas antioksidan adalah nilai EC yang diperoleh dari persamaan regresi linier antara konsentrasi dengan persen peredaman. viii 50 Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan semua fraksi (I, II, III, IV, dan V) menunjukkan bahwa fraksi V memiliki aktivitas antioksidan terbesar sehingga pengujian dilanjutkan untuk menentukan nilai EC 50 . Nilai EC ekstrak adalah 54.424 µg/ml, sedangkan nilai EC 50 50 fraksi V adalah 38.490 µg/ml. pengujian dilanjutkan dengan uji Ttes yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai EC bahan uji.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032210101040;
dc.subjectETANOL DAUN BOROKOen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BOROKO (Celosia argentea L) DENGAN METODE DIFENILPIKRIL HIDRAZIL (DPPH)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record