Show simple item record

dc.contributor.authorLintang Permatasari
dc.date.accessioned2014-01-16T04:53:56Z
dc.date.available2014-01-16T04:53:56Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM032210101056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15176
dc.description.abstractRhodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau, atau ungu kemerahan, stabil dalam pemanasan dan tidak berbau (Anonim, 1995). Rhodamin B merupakan bahan pewarna tekstil, namun banyak digunakan sebagai bahan pewarna pada makanan karena warnanya mencolok dan harganya yang relatif murah. Salah satu makanan yang disinyalir mengandung rhodamin B adalah terasi. Terasi banyak diproduksi oleh industri rumah tangga di daerah Puger, oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan rhodamin B yang terdapat pada terasi yang diproduksi oleh industri rumah tangga di daerah Puger. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah optimasi kondisi analisis, validasi metode analisis, serta deteksi rhodamin B dalam sampel terasi. Optimasi kondisi analisis meliputi optimasi eluen dan penentuan panjang gelombang maksimum. Tahapan validasi metode meliputi uji selektivitas dan spesifisitas, uji linieritas, uji kepekaan (batas deteksi dan batas kuantitasi), uji presisi dan uji akurasi. Tahap yang terakhir adalah deteksi rhodamin B dalam sampel terasi dengan melakukan uji kualitatif dan uji kuantitatif sampel terasi produksi daerah Puger secara KLT-Densitometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk analisis kuantitatif rhodamin B secara KLT-Densitometri adalah: etanol 70% sebagai pelarut, etanol : amoniak (19:1) sebagai eluen, lempeng KLT silika gel F sebagai fase diam dan menggunakan panjang gelombang maksimum 549 nm. Metode KLT-Densitometri untuk analisis rhodamin B memberikan hasil yang selektif dan spesifik karena tidak ada pengganggu, linier karena memiliki koefisien 254 7 korelasi = 0,998929, seksama karena RSD-nya = 0,897 %, peka karena memiliki batas deteksi = 6,008327 ppm dan batas kuantitasi = 18,02498 ppm serta akurat karena menghasilkan % recovery = (99,77 ± 1,24) %. Analisis kualitatif dan kuantitatif dilakukan pada 9 terasi dimana 8 diantaranya mengandung rhodamin B dengan kadar antara 0,012 % sampai dengan 0,050 % (b/b). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terasi yang diproduksi oleh industri rumah tangga di daerah Puger sebagian besar menambahkan rhodamin B sebagai pewarna. Sementara itu, rhodamin B merupakan bahan pewarna yang penggunaannya dilarang pada makanan karena dapat menyebabkan kanker hati, selain itu melanggar Permenkes RI Nomor 722/Menkes/per/IX/1998 tentang Bahan Tambahan Makanan dan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 02592/B/SK/VIII/1991 tentang Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (Badan POM, 2006).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032210101056;
dc.subjectRHODAMIN Ben_US
dc.titleANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B PADA TERASI PRODUKSI DAERAH PUGER SECARA KLT-DENSITOMETRIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record