dc.description.abstract | Pertengahan tahun 2008, terjadi krisis keuangan global yang diawali krisis properti
(subprime mortgage) di Amerika Serikat. Krisis tersebut mengakibatkan terjadinya
perlambatan ekonomi di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi atau
keuangan dapat diminimalisasi dampaknya bahkan dapat dihindari jika pemerintah mampu
membaca sinyal akan terjadinya krisis sehingga dapat diambil kebijakan-kebijakan
antisipatif yang relevan, oleh karena itu sangat perlu apabila dibangun sebuah sistem
peringatan dini dalam sebuah perekonomian, sebagai alat penangkap sinyal-sinyal
terjadinya gangguan terhadap perekonomian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui: (1) besarnya pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar (kurs) sebagai
indikator terhadap terjadinya krisis keuangan global di Indonesia, (2) besarnya pengaruh
suku bunga internasional sebagai indikator terjadinya krisis keuangan global di Indonesia,
(3) besarnya pengaruh inflasi dalam negeri sebagai indikator terjadinya krisis keuangan
global di Indonesia, (4) besarnya pengaruh inflasi luar negeri (Amerika) sebagai indikator
terjadinya krisis keuangan global di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya terkait dengan
penelitian yang sama serta memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
keuangan di Indonesia serta sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku perekonomian di
Indonesia dalam mengantisipasi terjadinya krisis keuangan global di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan analisis model logit (regression model) dengan
menggunakan metoda estimasi maximum likelihood untuk mengestimasi pengaruh
indikator krisis keuangan global terhadap peluang terjadinya krisis keuangan global. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis logit selama kurun waktu
sembilan tahun menunjukan hasil bahwa setiap kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar
menyebabkan meningkatnya peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia sedangkan
setiap kenaikan suku bunga internasional, inflasi dalam negeri dan inflasi luar negeri
menyebabkan turunnya peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia. Hasil uji statistik
menunjukan hasil bahwa nilai tukar tidak signifikan berpengaruh terhadap peluang
terjadinya krisis keuangan di Indonesia, suku bunga internasional berpengaruh secara
signifikan dan negatif terhadap kemungkinan terjadinya krisis keuangan di Indonesia,
inflasi dalam negeri berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap kemungkinan
terjadinya krisis keuangan di Indonesia dan inflasi luar tidak signifikan berpengaruh
terhadap peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia. Hasil uji statistik tersebut
sekaligus merupakan kesimpulan dari penelitian ini. | en_US |