Show simple item record

dc.contributor.authorIka Riszeki Septiani
dc.date.accessioned2014-01-16T04:08:17Z
dc.date.available2014-01-16T04:08:17Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM060810101197
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15114
dc.description.abstractPertengahan tahun 2008, terjadi krisis keuangan global yang diawali krisis properti (subprime mortgage) di Amerika Serikat. Krisis tersebut mengakibatkan terjadinya perlambatan ekonomi di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi atau keuangan dapat diminimalisasi dampaknya bahkan dapat dihindari jika pemerintah mampu membaca sinyal akan terjadinya krisis sehingga dapat diambil kebijakan-kebijakan antisipatif yang relevan, oleh karena itu sangat perlu apabila dibangun sebuah sistem peringatan dini dalam sebuah perekonomian, sebagai alat penangkap sinyal-sinyal terjadinya gangguan terhadap perekonomian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) besarnya pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar (kurs) sebagai indikator terhadap terjadinya krisis keuangan global di Indonesia, (2) besarnya pengaruh suku bunga internasional sebagai indikator terjadinya krisis keuangan global di Indonesia, (3) besarnya pengaruh inflasi dalam negeri sebagai indikator terjadinya krisis keuangan global di Indonesia, (4) besarnya pengaruh inflasi luar negeri (Amerika) sebagai indikator terjadinya krisis keuangan global di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya terkait dengan penelitian yang sama serta memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan keuangan di Indonesia serta sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku perekonomian di Indonesia dalam mengantisipasi terjadinya krisis keuangan global di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis model logit (regression model) dengan menggunakan metoda estimasi maximum likelihood untuk mengestimasi pengaruh indikator krisis keuangan global terhadap peluang terjadinya krisis keuangan global. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis logit selama kurun waktu sembilan tahun menunjukan hasil bahwa setiap kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar menyebabkan meningkatnya peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia sedangkan setiap kenaikan suku bunga internasional, inflasi dalam negeri dan inflasi luar negeri menyebabkan turunnya peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia. Hasil uji statistik menunjukan hasil bahwa nilai tukar tidak signifikan berpengaruh terhadap peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia, suku bunga internasional berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap kemungkinan terjadinya krisis keuangan di Indonesia, inflasi dalam negeri berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap kemungkinan terjadinya krisis keuangan di Indonesia dan inflasi luar tidak signifikan berpengaruh terhadap peluang terjadinya krisis keuangan di Indonesia. Hasil uji statistik tersebut sekaligus merupakan kesimpulan dari penelitian ini.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060810101197;
dc.subjectSistem Peringatan Dinien_US
dc.titleStudi Sistem Peringatan Dini Pada Potensi Pengaruh Krisis Keuangan Global Terhadap Indonesia 2001.1-2009.12en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record