Show simple item record

dc.contributor.authorRika Indah Umitasari
dc.date.accessioned2014-01-16T03:17:49Z
dc.date.available2014-01-16T03:17:49Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM080110201007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15028
dc.description.abstractKesenian Kuda Kencak merupakan salah satu warisan budaya di Probolinggo yang menggunakan kuda sebagai media utama dalam pertunjukannya. Selain mempunyai nilai keindahan, dalam kesenian Kuda Kencak juga terdapat sastra lisan berupa mantra dan pantun yang sarat dengan muatan budaya sehingga patut untuk dilestarikan. Namun suatu realitas empiris menunjukkan bahwa kajian sastra lisan keberadaannya semakin terabaikan dibandingkan dengan kajian sastra tulis yang semakin banyak dikaji baik dalam kegiatan ilmiah maupun non-ilmiah. Selain itu, kesenian Kuda Kencak juga merupakan kesenian yang komplit dan menarik serta masih mampu mempertahankan eksistensinya di arus modernitas yang ada dengan melakukan negosiasi. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui: (1) struktur pertunjukan kesenian Kuda Kencak, (2) formula dan fungsi mantra dan pantun kesenian Kuda Kencak, (3) negosiasi dan representasi kesenian Kuda Kencak pada masyarakat Madura di Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pedagangan, Kecamatan tiris, Kabupaten Probolinggo. Tahap pengumpulan data dilakukan dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari teknik wawancara, perekaman, pencatatan, pengamatan secara cermat, dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Tahap analisis data dengan menggunakan pilah unsur penentu dengan menggunakan metode deskriptif sesuai dengan kerangka teoretis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa struktur pertunjukan kesenian Kuda Kencak terdiri atas Selamatan, Gong Pitu, Seronin, Kuda Kembar 2, Kuda Tunggal, Ruwatan Kuda, Arak-arakan, Tari-tarian (Tari Ular, Tari Jaranan, Tari Macan, Tari Banteng Edan, Tari Sewang-sewangan), dilanjutkan dengan Timangan dan Ketopak Panglober. Analisis formula dilakukan terhadap 5 mantra dan 2 pantun yang terdiri atas 11 bait. Formula mantra 1 terdiri atas formula pararelisme sintaktis, formula repetisi anafora, formula repetisi mesodiplosis, formula repetisi tautotes dan formula konkatenasi. Mantra 2 terdiri atas formula pararelisme sintaktis, formula repetisi tautotes, formula repetisi anafora, formula repetisi mesodiplosis dan formula konkatenasi. Mantra 3 terdiri atas formula repetisi tautotes, formula repetisi mesodiplosis, dan formula konkatenasi. Mantra 4 terdiri atas formula repetisi tautotes dan formula konkatenasi. Mantra 5 terdiri atas formula repetisi epistrofa. Formula pantun Kuda Kembar 2 terdiri atas formula pararelisme sintaktis, formula asonansi, formula aliterasi, dan formula konkatenasi. Formula pantun Timangan terdiri atas formula pararelisme sintaktis, formula asonansi, formula aliterasi, formula repetisi tautotes, formula mesodiplosis, dan formula repetisi anafora. Fungsi pertunjukan kesenian Kuda Kencak, yakni sebagai alat untuk menghibur, alat pendidikan, alat untuk mempererat tali persaudaraan, pengawas terhadap suatu norma-norma, dan sebagai media pengumpul massa. Fungsi mantra dan pantun, sebagai bentuk hiburan, sebagai alat pengesahan pranata-pranata atau lembaga-lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan, sebagai alat pemaksa dan pengawas supaya norma-norma masyarakat selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya. Negosiasi kesenian Kuda Kencak dalam menghadapi modernitas, (1) menambahkan unsur baru yang dimodifikasi dari unsur lama, (2) mengemas pertunjukan dalam bentuk kaset VCD. Kuda Kencak sebagai representasi masyarakat Madura di Probolinggo dapat dilihat dari: (1) gerakan tubuh (2) bahasa/percakapan, (3) warna kostum, (4) thâmbhâng/lagu, (5) tema drama/ludruk yang dimainkan. Peran pemerintah dalam pelestarian kesenian Kuda Kencak yakni, memberikan penyuluhan rutin, mengikutsertakan dalam festival, mempromosikan melalui berbagai media, dan memberikan nomor induk terhadap setiap grup kesenian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080110201007;
dc.subjectKESENIAN KUDA KENCAK, REPRESENTASI MASYARAKAT MADURAen_US
dc.titleMANTRA DAN PANTUN KESENIAN KUDA KENCAK: NEGOSIASI DAN REPRESENTASI MASYARAKAT MADURA DI PROBOLINGGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record