Show simple item record

dc.contributor.authorPriesta Honeste
dc.date.accessioned2014-01-16T03:13:35Z
dc.date.available2014-01-16T03:13:35Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM071610101059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15020
dc.description.abstractAir susu ibu (ASI) merupakan makanan utama bagi bayi karena mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan bayi. Namun tidak menutup kemungkinan pemberian ASI diganti dengan susu formula atau susu botol. Penggunaan susu botol dan cairan gula selama tidur bahkan sepanjang malam akan memudahkan terjadinya kerusakan gigi. Kerusakan gigi tersebut terjadi karena partikel makanan lengket yang mengandung gula akan tertinggal pada gigi dan gusi berupa plak dalam waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan koloni Lactobacillus sp pada plak balita usia 10-24 bulan yang minum ASI dengan balita yang minum susu formula. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis. Pada penelitian ini digunakan 20 sampel yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 10 sampel plak gigi balita yang minum ASI dan 10 sampel plak gigi balita yang minum susu formula. Pengambilan sampel plak gigi balita dilakukan dengan menggunakan brush kecil pada bagian labial gigi anterior balita. Plak tersebut dibiakkan terlebih dahulu selama 2 X 24 jam pada media MRS-B. Plak dilakukan pengenceran sampai 10 , kemudian hasil pengenceran plak diambil 0,1 ml dan diinokulasikan pada MRS-A yang masih dalam keadaan cair dan hangat pada suhu 45-50 viii o C di dalam petridish steril dan diratakan dengan cara pour plate technique. Tunggu sampai MRS-A padat, kemudian petridish yang diberi label sesuai identitas balita dimasukkan dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37 o C lalu dilakukan pengamatan jumlah koloni dengan menggunakan colony counter. Data hasil perhitungan dilakukan uji analisis statistik. -8 Secara deskriptif, rerata jumlah koloni Lactobacillus sp pada plak gigi balita yang minum formula ( = 174,6) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah koloni bakteri lactobacillus pada plak gigi balita yang minum ASI ( = 112,8). Secara statistik, hasil uji T menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah koloni Lactobacillus sp pada plak gigi balita yang minum susu formula dan pada plak gigi balita yang minum susu formula. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan koloni Lactbacillus sp pada plak gigi balita yang minum formula lebih banyak dibandingkan dengan plak gigi balita yang minum susu formula, serta terdapat perbedaan yang bermakna antara pertumbuhan koloni Lactobacillus sp pada plak gigi balita yang minum susu formula dengan pertumbuhan koloni Lactobacillus sp pada plak gigi balita yang minum ASI.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101059;
dc.subjectPERTUMBUHAN KOLONI Lactobacillus sp, PADA PLAK GIGI BALITA USIA 10-24 BULANen_US
dc.titlePERBANDINGAN PERTUMBUHAN KOLONI Lactobacillus sp PADA PLAK GIGI BALITA USIA 10-24 BULAN YANG MINUM ASI DENGAN BALITA YANG MINUM SUSU FORMULAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record