dc.description.abstract | ematian pada usia remaja 75% merupakan akibat dari faktor perilaku dari
remaja sendiri. Penyakit-penyakit yang berisiko pada kesehatan antara lain kecelakaan,
kekerasan, penggunaan tembakau, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang,
aktivitas seksual yang menyebabkan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan Infeksi
Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, kebiasaan diet serta aktifitas fisik.
Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dan dilakukan di SMA/SMK di
Kabupaten Jember pada bulan Februari sampai dengan Juli 2007. penelitian ini
menggunakan data primer dengan mendata langsung kepada siswa tiap-tiap SMA/SMU
yang menjadi sampel penelitian. Data kemudian dikelompokkan berdasar distribusi dan
dilakukan perhitungan frekuensi tiap distribusinya, kemudian data disajikan dalam
bentuk tabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan
perilaku yang berisiko pada kesehatan remaja siswa kelas satu Sekolah Menengah Atas
(SMA) di Kabupaten Jember.
Hasil penelitian mengenai perilaku berisiko pada kesehatan remaja kelas satu di
Kabupaten Jember didapati perbandingan siswa laki-laki dan perempuan yang hampir
sebanding. Angka perilaku yang berisiko terhadap kecelakaan tidak disengaja masih
sangat tinggi dan kepedulian siswa terhadap keselamatan berkendaraan pun masih
sangat rendah. Dari risiko tindak kekerasan memberikan arti sekolah belum cukup aman
untuk para siswanya. Penggunaan tembakau dikalangan siswapun masih sangat minim
pengawasannya. Penggunaan alkohol dan obat terlarang walaupun sedikit tetapi ada
beberapa siswa yang menggunakaannya. Perbandingan antara siswa yang pernah
melakukan hubungan seksual mencapai 1 berbanding 20 siswa namun pengetahuan
siswa tentang informasi penyakit HIV sudah cukup tinggi. Kebiasaan diet dan aktifitas
fisik siswa memberikan hasil yang masih sangat minim sekali yang melakukannya
dengan baik.
Hasil penelitian telah memberikan pengetahuan seberapa besar perilaku yang
berisiko pada kesehatan yang telah dilakukan para remaja maka sudah selayaknya
dilakukan sebuah intervensi untuk mengurangi perilaku tersebut. Meningkatkan
perhatian dari keluarga dan sekolah kepada siswanya merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku yang berisiko pada kesehatan yang
dilakukan remaja. | en_US |