dc.description.abstract | Setelah penulis melakukan penelitian tentang kajian politik kumpulan
puisi Tirani karya Taufiq Ismail, dapat disimpulkan sebagai berikut. Kajian
struktural meliputi: judul, tema, diksi, dan citraan. Kajian politik meliputi: negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan umum, dan pembagian atau
alokasi.
Judul Tirani pada kumpulan puisi Tirani karya Taufiq Ismail menunjukkan
objek yang dikemukakan dalam cerita berupa kekuasaan yang sewenang-wenang.
Tema mayor pada Kumpulan puisi Tirani adalah aparat pemerintah yang
berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat ditentang oleh para mahasiswa. Tema
mayor didukung tema minor meliputi demonstrasi menentang aparat pemerintah
yang berbuat sewenang-wenang mengakibatkan salah satu mahasiswa meninggal
dunia dan peristiwa berdarah dapat memberikan semangat dan motivasi
mahasiswa untuk melakukan demonstrasi kembali. Tema mayor dan tema minor
pada kumpulan puisi tersebut membentuk satu kesatuan yang tematis.
Diksi dalam kumpulan puisi Tirani menggunakan bahasa denotatif dan
konotatif. Diksi yang menggunakan bahasa denotatif terlihat sederhana dan
mudah dipahami pembaca, sedangkan diksi yang menggunakan bahasa konotatif
bersifat mengkritik aparat pemerintah yang telah berbuat sewenang-wenang
terhadap rakyat.
Latar pada kumpulan puisi Tirani meliputi latar tempat, latar waktu, dan
latar sosial. Dengan adanya latar tersebut, kumpulan puisi Tirani terlihat jelas dan
konkret, sehingga mudah dipahami.
Citraan pada kumpulan puisi Tirani meliputi citraan penglihatan, citraan
pendengaran, dan citraan perasaan. Dengan adanya citraan tersebut, pembaca
seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan peristiwa yang terjadi pada
kumpulan puisi Tirani, sehingga puisi tersebut bersifat imajinatif.
Unsur-unsur struktural yang mencangkup judul, tema, diksi, latar, dan
citraan saling berkaiatan dan terdapat keterjalinan yang membentuk kesatuan puisi
secara utuh.Berdasarkan kajian politik pada data kumpulan puisi Tirani, maka dapat
diketahui bahwa yang dimaksud negara dalam kumpulan puisi Tirani adalah
negara Indonesia. Negara Indonesia berbentuk republik yang dikepalai seorang
presiden.
Kekuasaan berada pada pemerintah Indonesia. Pemerintah mempunyai
kekuasaan untuk membubarkan para demonstran. Pemerintah juga mempunyai
kekuasaan menyejahterakan rakyat, tetapi hal itu tidak dilakukannya bahkan yang
terjadi adalah kemiskinan dan kesengsaraan akibat naiknya harga bensin.
Kekuasaan tersebut mendapat perlawanan dari para mahasiswa.
Pengambilan keputusan berada di pihak pemerintah Indonesia.
Pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah meliputi pengambilan
keputusan menaikkan harga bensin, melantik para menteri yang berpotensi
menaikkan harga, dan membubarkan para demonstran karena demonstrasi yang
dilakukannya bersifat anarkis dan mengganggu ketertiban umum. Pengambilan
keputusan tersebut mendapat perlawanan dari para mahasiswa.
Kebijaksanaan umum yang dikeluarkan pemerintah meliputi
kebijaksanaan menaikkan harga bensin, karena kondisi perekonomian negara
mengalami inflasi, kebijaksanaan pemerintah melantik para menteri yang
berpotensi menaikkan harga bensin, dan kebijaksanaan membubarkan para
demonstran. Masalah ini menimbulkan dominasi dalam sistem pemerintahan
sehingga menimbulkan tirani. Dengan adanya dominasi tersebut, seringkali terjadi
protes yang dilakukan mahasiswa. Hal ini membuat penyair menulis kumpulan
puisinya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Dengan adanya tiga macam
kebijaksanaan umum, maka puisi tersebut terasa puitis dan konkret.
Pembagian atau alokasi berupa nilai-nilai yang bersifat konkret dan
abstrak. Nilai yang bersifat abstrak meliputi kesewenang-wenangan pemerintah
menaikkan harga bensin, kesewenang-wenangan aparat pemerintah menembaki
para demonstran, ketidakadilan beberapa aparat pemerintah mempergunakan uang
negara, kebebasan berpendapat, dan aksi mimbar bebas bagi mahasiswa
menentang aparat pemerintah yang berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat
dengan cara berdemonstrasi. | en_US |