Show simple item record

dc.contributor.authorMuliyanti
dc.date.accessioned2014-01-15T04:33:16Z
dc.date.available2014-01-15T04:33:16Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14558
dc.description.abstractRINGKASAN Perbedaan Jumlah Monosit Pada Tikus Wistar Jantan Yang Dipapar Stresor Rasa Sakit Akibat Pemberian Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum) : Muliyanti, 051610101011; 2011: 52 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Berbagai permasalahan yang dialami bangsa Indonesia dewasa ini, memicu adanya stres. Stres berpengaruh terhadap kesehatan individu dan keadaan tersebut dapat menyebabkan supresi sistem imun sehingga resiko untuk terserang penyakit infeksi dan autoimun menjadi lebih besar. Sistem imun yang terganggu menyebabkan perubahan jumlah monosit di sirkulasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kondisi ini yang salah satu caranya adalah dengan menggunakan obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman daun kemangi. Ekstrak daun kemangi mempunyai efek sebagai imunomodulator. Sehingga ekstrak daun kemangi ini dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi sistem imun. Salah satu indikator yang peka terhadap perubahan sistem imun adalah jumlah monosit. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap jumlah monosit pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancang penelitian The Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan bulan Oktober 2009 di laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel penelitian ini adalah tikus wistar jantan berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif hanya diberi aquadest, kelompok positif diberi aquadest pada hari 1-14 dan stresor renjatan listrik pada hari 8-14, dan kelompok perlakuan diberi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) 75% pada hari vii http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id 1-14 dan stresor rasa sakit pada hari 8-14. Dosis pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) 75% adalah 20mg/200gr BB. Pada hari ke-14 hewan coba dikorbankan dan dilakukan pengambilan darah secara intrakardial. Kemudian dilakukan pengecatan dan perhitungan jumlah monosit. Hasil yang didapat ditabulasi dan dianalisis statistik One Way Anova yang dilanjutkan uji LSD. Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan jumlah monosit antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol positif jumlah monosit mengalami penurunan dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini disebabkan adanya respon tubuh yang diinduksi oleh stresor renjatan listrik yang mengakibatkan kondisi stres. Dimana efek stres memilki efek dominan dalam sistem endokrin, yaitu sebuah sistem kekebalan tubuh yang berupa kelenjar yang memproduksi dan melepaskan sekresi yang disebut hormon, langsung ke saluran darah. Sehingga jumlah monosit dalam sirkulasi darah menurun. Pada kelompok perlakuan jumlah monosit mengalami peningkatan dibandingkan kontrol negatif dan kelompok kontrol positif. Hal ini karena pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi sebelum dan selama pemberian stresor renjatan listrik. Ekstrak daun kemangi mempunyai kandungan senyawa flavonoid dan minyak atsiri. Flavonoid dapat menghambat pelepasan asam arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari membran dengan jalan memblok jalur siklooksigenase, jalur lipooksigenase, dan fosfolipase A . Jika lipoksigenase dihambat maka leukotrin yang diproduksi juga akan berkurang. Jika leukotrin berkurang maka monosit yang bermigrasi ke daerah radang juga berkurang. Sedangkan minyak atsiri dapat menghambat respon stres pada sistem saraf pusat. Kedua senyawa tersebut dapat meningkatkan jumlah monosit pada tikus wistar jantan yang diberi ekstrak daun kemangi dan dipapar stresor rasa sakit.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseriesMuliyanti;
dc.subjectMONOSITen_US
dc.titlePERBEDAAN JUMLAH MONOSIT PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT AKIBAT PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record