Show simple item record

dc.contributor.authorNinin Yunita Kristanti
dc.date.accessioned2014-01-15T04:26:36Z
dc.date.available2014-01-15T04:26:36Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM040110201073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14554
dc.description.abstractTuturan ataupun pemakaian kosakata tertentu yang digunakan dalam kegiatan berkomunikasi dalam suatu komunitas dapat digolongkan ke dalam jargon. Jargon juga dapat diartikan sebagai kata-kata khas dan teknis yang digunakan dalam kondisi tertentu suatu komunitas masyarakat untuk menunjukkan eksistensinya. Para pekerja seks komersial waria di Puger juga menciptakan jargon untuk berkomunikasi dengan komunitas mereka. Skripsi yang berjudul Jargon Pekerja Seks Komersial Waria di Puger kabupaten Jember (Suatu Kajian Sosiolinguistik) ini mengkaji permasalahan tentang bentuk-bentuk jargon yang digunakan para pekerja seks komersial waria di Puger, proses pemaknaan dan pembentukan jargon para pekerja seks komersial waria di Puger, dan fungsi jargon dalam aktivitas para pekerja seks komersial waria di Puger. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan semua permasalahan-permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari komunitas pekerja seks komersial waria di Puger. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menghasilkan data tertulis dan lisan dari informan dan juga perilaku mereka yang diamati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan penelitian yang juga membahas tentang fenomena bahasa dan sosialnya. Informan penelitian ini adalah para pekerja seks komersial waria, dengan ketentuan umur 20 sampai 35 tahun. Waria pada usia tersebut menurut mereka adalah usia produktif. Hal ini disebabkan mereka adalah pengguna aktif jargon. Jumlah informan terdiri atas sepuluh orang. Lokasi penelitian adalah Desa Puger. Metode pengambilan data menggunakan metode simak, wawancara dan angket. Data dianalisis dengan deskripsi mendalam berdasarkan kebutuhan dalam rumusan masalah dan data-data yang telah dimiliki. Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang jargon pekerja seks komersial waria di Puger, penulis menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk jargon terdiri atas jargon bentuk kata asal, jargon bentuk kata jadian, jargon bentuk singkatan, jargon bentuk pengulangan (pengulangan seluruh dan pengulangan sebagian). Pembentukan jargon terbagi atas jenis pengulangan, penambahan konsonan, pelesapan konsonan, pembalikan suku kata, penyimbolan dan singkatan. Pemaknaan jargon dapat dideskripsikan berdasarkan proses pembentukannya pula, yaitu pengulangan, penambahan konsonan, pelesapan konsonan, pembalikan suku kata, penyimbolan dan singkatan. Fungsi jargon dalam aktivitas para pekerja seks komersial waria di Puger sebagai identitas diri, fungsi kedua sebagai seleksi pelanggan dan menarik pelanggan, fungsi jargon yang ketiga sebagai kode sosial untuk penyelamatan komunitas. Jargon pekerja seks komersial waria di Puger tidak memiliki pola pembentukan yang teratur. Hal tersebut disebabkan karena konvensi jargon antaranggota dan juga bertujuan untuk menyulitkan penghafalan. Mereka berpendapat bahwa semakin lama seorang anggota bergabung dalam jargon. Oleh karena itu, jargon dibuat tidak berpola teratur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040110201073;
dc.subjectPEKERJA SEKS KOMERSIAL WARIAen_US
dc.titleJARGON PEKERJA SEKS KOMERSIAL WARIA DI PUGER KABUPATEN JEMBER (Suatu Kajian Sosiolinguistik)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record