Show simple item record

dc.contributor.authorAstika Rani Ilmiana
dc.date.accessioned2014-01-15T01:54:08Z
dc.date.available2014-01-15T01:54:08Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM011610101043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14411
dc.description.abstractMadu sebagai bahan berkhasiat obat sudah diketahui sejak zaman Yunani dan Mesir. Madu mengandung zat antibiotik yang berguna untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Madu adalah nektar atau eksudat gula dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu, diolah dan disimpan dalam sarang madu dari lebah. Madu mempunyai sifat antibakteri disebabkan empat faktor yaitu efek osmotik (kadar gula madu yang tinggi), tingkat keasaman atau pH, hidrogen peroksida dan faktor phytochemical atau inhibine lainnya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri madu terhadap bakteri Streptococcus viridans dan spesies bakteri lain dari inokulat pasien abses. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk membandingkan daya antibakteri madu konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan kontrol negatif (aquades) serta kontrol positif (Amoxicillin) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans spesies bakteri lain dari inokulat pasien abses. Metode penelitian ini menggunakan 30 sampel yang terbagi menjadi enam kelompok perlakuan yaitu madu konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan aquades steril sebagai kontol negatif serta Amoxicillin sebagai kontrol positif. Masimg-masing kelompok perlakuan dilakukan lima kali pengulangan. Analisis data pada penelitian ini didahului dengan uji normalitas dan Homogeneity of Variances. Hasil uji Homogeneity of Variances, nilai probabilitasnya 0,169 (p>0,05) berarti data dari semua kelompok perlakuan adalah homogen. Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai probabilitas keenam kelompok perlakuan lebih dari 0,05 (p>0,05). Ini berarti distribusi keenam kelompok perlakuan adalah normal. Hasil uji ANOVA satu arah didapat nilai probabilitasnya adalah 0,000 (p<0,05) maka jumlah rata-rata koloni keenam kelompok perlakuan dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian setelah 24 jam menunjukkan kelompok madu yang semakin besar konsentrasinya maka jumlah rata-rata koloninya semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi madu maka semakin besar pula daya antibakterinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dan spesies bakteri lain dari inokulat pasien abses pada uji invitro.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011610101043;
dc.subjectDAYA ANTIBAKTERI MADUen_US
dc.titleDAYA ANTIBAKTERI MADU TERHADAP INFEKSI BAKTERI DARI INOKULAT PASIEN ABSES SECARA INVITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record