Show simple item record

dc.contributor.authorSARLITA DARMASARI
dc.date.accessioned2014-01-14T16:44:22Z
dc.date.available2014-01-14T16:44:22Z
dc.date.issued2014-01-14
dc.identifier.nimNIM031610101019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14324
dc.description.abstractPada masa kehamilan terjadi perubahan hormon seksual. Selama masa kehamilan, plasenta mulai memproduksi estrogen dan progesteron. Konsentrasi yang tinggi dari hormon seksual ditemukan pada jaringan gingiva, saliva, serum dan cairan krevikular juga mungkin mengakibatkan respons berlebihan. Pada saat hamil terjadi perubahan perbandingan bakteri aerob dan anaerob. Perubahan perbandingan bakteri anaerob terhadap bakteri aerob merupakan hasil dari perubahan lingkungan subgingiva sebagai akibat akumulasi progesteron selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penyakit periodontal selama masa kehamilan dengan jumlah koloni bakteri plak subgingiva.Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan penelitian kohort, dilakukan di Puskesmas Kaliwates dan Laboratorium Klinik Sejahtera pada bulan Januari-Agustus 2007. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel yang digunakan adalah 20 sampel yang terdiri dari 10 orang wanita hamil dan 10 orang wanita tidak hamil sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji statistik parametrik regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah koloni bakteri plak subgingiva tertinggi pada usia kehamilan trimester ketiga sebesar 303,3 cfu, diikuti usia kehamilan trimester kedua sebesar 197,1 cfu dan terendah pada usia kehamilan trimester pertama sebesar 178,4 cfu. Sedangkan untuk kontrol adalah sebesar 132,7 cfu. Hasil pemeriksaan PI menunjukkan bahwa rata-rata skor PI individu tertinggi pada usia kehamilan trimester ketiga sebesar 0,664, diikuti usia kehamilan trimester kedua sebesar 0,557 dan terendah pada usia kehamilan trimester pertama sebesar 0,474. Sedangkan rata-rata skor PI individu untuk kontrol adalah sebesar 0,133. Hasil pemeriksaan PlI menunjukkan bahwa rata-rata skor PlI tertinggi pada usia kehamilan trimester ketiga, sebesar 0,808, diikuti usia kehamilan trimester kedua sebesar 0,644 dan terendah pada usia kehamilan trimester pertama sebesar 0,491. Sedangkan ratarata skor PlI individu untuk kontrol adalah sebesar 0,269. Uji normalitas data dan homogenitas varians menunjukkan bahwa data hasil penelitian terdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama. Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada jumlah koloni bakteri plak subgingiva tiap trimester, skor PI individu tiap trimester dan skor PlI individu tiap trimester. Hasil uji LSD menunjukkan nilai probabilitas untuk jumlah koloni bakteri plak subgingiva, skor PI individu dan skor PlI individu adalah lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar trimester kehamilan dan kontrol. Uji model summary pertama digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh jumlah koloni bakteri plak subgingiva terhadap skor PI individu dan didapatkan hasil sebesar 69,9% sedangkan sisanya 30,1% dipengaruhi faktor lain. Uji model summary kedua digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh skor PlI individu terhadap jumlah koloni bakteri plak subgingiva dan didapatkan hasil sebesar 82,9% sedangkan sisanya 17,1% dipengaruhi faktor lain. Uji model summary ketiga digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh skor PlI individu terhadap skor PI individu dan didapatkan hasil sebesar 57% sedangkan sisanya 43% dipengaruhi faktor lain. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa selama masa kehamilan meningkatnya skor PlI individu berhubungan dengan semakin meningkatnya jumlah koloni bakteri plak subgingiva, meningkatnya jumlah koloni bakteri plak subgingiva berhubungan dengan meningkatnya skor PI individu dan meningkatnya skor PlI individu berhubungan dengan meningkatnya skor PI individu.Selama kehamilan terjadi peningkatan jumlah hormon estrogen dan progesteron. Gingiva manusia mempunyai reseptor-reseptor untuk progesteron dan estrogen. Oleh karena itu ketika level estrogen dan progesteron dalam plasma meningkat, konsentrasinya pada jaringan gingiva juga meningkat. Akibatnya terjadi respons yang berlebihan dari gingiva karena hormon-hormon tersebut mengakibatkan peningkatan vaskularisasi dan perubahan dinding pembuluh darah gingiva, sehingga menjadi lebih permeabel dan memperberat proses peradangan. Selain itu dalam cairan krevikular juga ditemukan hormon-hormon tersebut dengan konsentrasi tinggi yang bisa menjadi faktor pertumbuhan bagi mikroorganisme patogen periodontal. Pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dapat berjalan dengan baik apabila berada pada lingkungan yang sesuai dan tersedianya nutrisi yang cukup. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah terdapat hubungan antara penyakit periodontal selama masa kehamilan dengan jumlah koloni bakteri plak subgingiva, yaitu seiring bertambahnya usia kehamilan maka jumlah koloni bakteri plak subgingiva makin meningkat sehingga penyakit periodontal juga semakin parah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101019;
dc.subjectPeriodontal,Koloni Bakteri Plak Subgingivaen_US
dc.titleHUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL SELAMA MASA KEHAMILAN DENGAN JUMLAH KOLONI BAKTERI PLAK SUBGINGIVAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record