dc.description.abstract | Streptococcus viridans merupakan kelompok bakteri yang menyebabkan
infeksi saluran akar dan jaringan periapikal sehingga untuk mengendalikan dan
menekan aktivitasnya, diperlukan bahan yang bersifat antibakteri. Dewasa ini sedang
digalakkan pengunaan bahan-bahan alami sebagai bahan alternatif karena bahan yang
tersedia di pasaran kebanyakan berasal dari bahan sintetis, mahal, dan sering
menimbulkan efek samping. Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar
di dunia hingga saat ini. Jenis kakao yang mendominasi seluruh perkebunan kakao di
Indonesia adalah jenis lindak (Theobroma cacao L). Tanaman kakao mengandung
manfaat di bidang kesehatan, salah satunya karena kandungan polifenolnya. Polifenol
merupakan senyawa turunan fenol bersifat antimikroba terhadap beberapa bakteri
patogen dan bakteri kariogenik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
efek senyawa polifenol ekstrak biji kakao terhadap pertumbuhan S. viridans.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Jumlah sampel pada penelitian ini
adalah 30 buah lubang sumuran yang terbagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok
ekstrak senyawa polifenol biji kakao, kontrol positif (H202 3%), dan kontrol negatif
(aquades steril). Masing-masing kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji difusi sumuran, yaitu pada
setiap media lempeng BHI-A yang sudah diinokulasi S. viridans dibuat 3 lubang
sumuran yang masing-masing diisi senyawa polifenol ekstrak biji kakao, H202 3%,
dan aquades steril sebanyak 5 µl. Efek senyawa polifenol ekstrak biji kakao terhadap
pertumbuhan S. viridans diketahui dari adanya zona hambat yaitu daerah jernih di
sekeliling lubang sumuran yang menandakan adanya hambatan pertumbuhan dari
vii
bakteri tersebut. Pengukuran diameter zona hambat dilakukan untuk mengetahui
besarnya hambatan.
Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistika nonparametrik karena
data terdistribusi normal tetapi tidak homogen dan mempunyai varian yang berbeda.
Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan masing-masing kelompok memiliki perbedaan
diameter zona hambat yang signifikan (p<0,05) dan hasil uji Mann Whitney juga
menunjukkan bahwa antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan
kelompok senyawa polifenol ekstrak biji kakao mempunyai diameter zona hambat
yang berbeda secara signifikan (p<0,05).
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu bahwa senyawa
polifenol dari ekstrak biji kakao mempunyai efek menghambat terhadap pertumbuhan
S. viridans. | en_US |