dc.description.abstract | Salah satu tindakan yang paling sering dilakukan pada praktek kedokteran
gigi adalah pencabutan gigi. Efek dari pencabutan gigi adalah adanya trauma mekanis
yang dapat memicu terjadinya keradangan. Radang itu sendiri merupakan respon
tubuh yang umum dan menguntungkan terhadap suatu iritan atau mikroorganisme.
Beberapa tumbuhan dapat digunakan sebagai obat alternatif, salah satunya yaitu
Mahkota Dewa yang memiliki kandungan flavonoid yang berefek sebagai antiradang
dan meningkatkan proliferasi sel fibroblas, saponin yang berefek sebagai antiradang
dan antibakteri, serta minyak atsiri yang mampu sebagai antibakteri. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel fibroblas dan hubungan antara lama
pemberian seduhan buah Mahkota Dewa terhadap jumlah sel fibroblas pada jaringan
granulasi pasca pencabutan gigi tikus Wistar.
Penelitian eksperimental ini, dengan rancangan The post test only control
group design, dengan menggunakan tikus Wistar jantan sebanyak 36 ekor yang dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu kelompok yang diekstraksi gigi molar satu bawah kirinya
(kelompok kontrol negatif), kelompok yang tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol
normal) dan kelompok yang diekstraksi gigi molar satu bawah kirinya dan diberi
seduhan buah Mahkota Dewa (kelompok perlakuan) yang diamati pada hari ke-2, hari
ke-5 dan hari ke-8, dilakukan pengambilan jaringan granulasi pada soket ekstraksi
untuk kelompok kontrol negatif dan perlakuan serta gingiva normal pada kelompok
kontrol normal, dilanjutkan pembuatan preparat jaringan dan menghitung jumlah sel
fibroblas menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 1000x dengan bantuan gratikule. Data dari masing-masing kelompok perlakuan dan hari dianalisa
menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan dilanjutkan uji Two Way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah sel fibroblas pada
kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata jumlah sel fibroblas
pada kelompok kontrol negatif baik pada hari ke-2, hari ke-5 maupun hari ke-8. Hal
ini dikarenakan pada kelompok perlakuan setelah dilakukan pencabutan gigi diberi
seduhan buah (kulit beserta daging) Mahkota Dewa yang mengandung flavonoid dan
saponin. Flavonoid dan saponin diketahui mempunyai kemampuan menghambat
kerja asam arakhidonat melalui jalur lipooksigenase dan siklooksigenase yang diikuti
dengan terhambatnya produksi prostaglandin, tromboksan dan leukotrien sebagai
mediator peradangan sehingga emigrasi leukosit ke area radang menurun. Dengan
demikian maka mempercepat proses radang ke tahap proliferasi sehingga proses
penyembuhan menjadi lebih cepat. Efek antibakteri pada saponin dan minyak atsiri
dapat sebagai pelindung jaringan granulasi dari bakteri dan virus sehingga proses
penyembuhan tidak terganggu.
Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian seduhan buah (kulit beserta
daging) Mahkota Dewa dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada jaringan
granulasi pasca pencabutan gigi dan efek pemberian seduhan buah (kulit beserta
daging) Mahkota Dewa dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada hari ke-3
sampai hari ke-5, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang sediaan lain
dari buah Mahkota Dewa yang dapat digunakan untuk mempercepat proses
penyembuhan luka serta diharapkan adanya penelitian tentang aplikasi dari seduhan
buah (kulit beserta daging) Mahkota Dewa untuk manusia dalam mempercepat proses
penyembuhan luka. | en_US |