dc.description.abstract | Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai
upaya menjaga kesehatan atau preventif. Dengan semakin berkembangnya obat
tradisional, ditambah dengan gema “kembali ke alam”, telah meningkatkan
popularitas obat tradisional. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan obat tradisional adalah habbatussauda atau jinten hitam. Jinten hitam memiliki
kemampuan untuk meredakan radang atau sebagai anti inflamasi. Pada penelitian ini
radang diperoleh dengan menginduksi mukosa bukal tikus dengan luka tusuk. Luka
tusuk tersebut dapat menyebabkan terbukanya jaringan ikat dan hilangnya ketebalan
epitel yang disebut juga dengan ulser, karena luka tersebut sengaja dibuat maka ulser
yang terjadi dapat digolongkan dalam ulser traumatik. Ulser traumatik merupakan
respon tubuh terhadap suatu jejas atau merupakan bentuk dari proses peradangan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel neutrofil polimorfonuklear (PMN)
darah tepi pada tikus galur wistar jantan pasca diinduksi luka tusuk di rongga mulut
setelah pemberian jinten hitam dan mengetahui pengaruh lama pemberian jinten
hitam per oral terhadap jumlah sel neutrofil polimorfonuklear (PMN) darah tepi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat jinten hitam
untuk kesehatan terutama untuk kesehatan rongga mulut dan juga sebagai upaya
untuk membantu masyarakat dan tenaga medis dalam memanfaatkan jinten hitam
sebagai obat anti radang alternatif sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian
lebih lanjut.
Penelitian eksperimental laboratoris ini dilakukan pada 18 tikus wistar
jantan yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (dilukai pada mukosa
bukal tanpa diberi jinten hitam) dan kelompok perlakuan (dilukai pada mukosa bukal
dan diberi jinten hitam dengan dosis 1,8 ml/200 g BB tiap hari yang diberikan dalam 2 waktu pemberian). Pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7, tiga tikus dari masingmasing
kelompok diinsisi ekornya, darahnya diteteskan ke obyek glass kemudian
dibuat sediaan hapusan darah tepinya selanjutnya jumlah PMN dihitung. Untuk
menguji perbedaan jumlah PMN antara kelompok kontrol dan perlakuan digunakan
analisis Anova dua arah dan dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah PMN pasca diinduksi luka tusuk
pada kelompok kontrol semakin meningkat dari hari ke 1, hari ke 3 sampai hari ke 7
karena ulser yang terjadi oleh jejas karena panas akan memberikan reaksi radang
dengan segera, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat penurunan jumlah sel
PMN pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7 jika dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Hasil perhitungan uji statistik Anova dua arah didapatkan bahwa secara
keseluruhan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kelompok kontrol
dan perlakuan, akan tetapi perbandingan antar hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-7
menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara ketiga hari
pengamatan. Sedangkan hasil perbandingan antara interaksi kelompok perlakuan dan
hari pengamatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan. Hasil uji
LSD mendapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara hari pengamatan yaitu
hari ke 1 dengan hari ke 3 dan hari ke 1 dengan hari ke 7. Sedangkan untuk hasil uji
LSD kombinasi perlakuan dan hari pengamatan terdapat perbedaan yang signifikan
antara kontrol hari ke-1 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-1 dan perlakuan
hari ke-1, antara kontrol hari ke-3 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-3 dan
perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-3, antara kontrol
hari ke-7 dan perlakuan hari ke-7, antara perlakuan hari ke-1 dan perlakuan hari ke-3,
dan antara perlakuan hari ke-1 dengan perlakuan hari ke-7.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak jinten hitam
(Nigella sativa) dapat menurunkan jumlah neutrofil PMN pada hapusan sel darah tepi
tikus setelah diinduksi luka tusuk di rongga mulut pada hari ke 3 dan hari ke 7,
sedangkan efek lama pemberian jinten hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan jumlah PMN darah tepi tikus yang diinduksi luka tusuk dapat diketahui setelah
pemberian selama 3 hari. | en_US |