Show simple item record

dc.contributor.authorIrawati
dc.date.accessioned2014-01-13T08:49:43Z
dc.date.available2014-01-13T08:49:43Z
dc.date.issued2014-01-13
dc.identifier.nimNIM041810201020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14208
dc.description.abstractPenelitian yang bertujuan untuk mengetahui beda potensial listrik permukaan daun kangkung sebagai efek variasi konsentrasi tembaga pada media tanamnya, telah dilakukan pada bulan November 2008 sampai dengan Juni 2009 di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan Green House Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Hal ini penting dilakukan karena kangkung merupakan salah satu tanaman air yang banyak dikonsumsi masyarakat dan tumbuh di daerah lingkungan air yang mungkin tercemar, misalnya pada daerah disekitar pembuangan limbah dari industri pewarnaan kertas, minyak bumi, pelapisan yang biasanya banyak mengandung logam berat tembaga. Konsumsi tembaga pada konsentrasi tinggi pada manusia menyebabkan kerusakan otak, penurunan fungsi ginjal dan pengendapan tembaga dalam kornea mata. Efek tembaga pada tanaman dalam konsentrasi yang rendah (defisiensi) menyebabkan daun muda sering menjadi berwarna hijau gelap dan terpilin yang selanjutnya menyebabkan klorosis yaitu daun menjadi warna kuning, sedangkan efeknya pada konsentrasi tinggi menyebabkan klorosis intervenal. Efek visual tersebut juga terjadi pada tanaman akibat logam berat lain seperti Mg, sehingga pengamatan visual sebagai data pendukung dan luas daun juga diamati dalam penelitian ini, selain pengukuran beda potensial listrik permukaan daun. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa pemberian konsentrasi yang berbeda dengan 5 variasi konsentrasi tembaga (0,04 ppm, 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm) dengan masing-masing lima kali pengulangan mendapatkan nilai beda potensial yang berbeda-beda. Pengamatan yang telah dilakukan pada setiap minggunya menunjukkan bahwa nilai rata-rata beda potensial terendah didapatkan vii sebesar 52±2 mV pada konsentrasi tembaga 200 ppm dan nilai rata-rata beda potensial tertinggi didapatkan sebesar 153±6,63 mV pada konsentrasi 10 ppm. Berdasarkan uji statistik one-away ANOVA, efek tembaga pada beda potensial listrik tidak berbeda secara signifikan pada konsentrasi tembaga 0,04 ppm dengan nilai beda potensial untuk konsentrasi tembaga 10 ppm pada kangkung hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut masih merupakan kebutuhan normal tanaman dan dapat dijadikan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkuran beda potensial permukaan daun mempunyai efek yang lebih cepat dari pada efek pengukuran luas daun. Sedangkan apabila dikaitkan dengan gejala visual efek tersebut baru teramati pada minggu ke-5 dan ke-6 pada akhir pengukuran yaitu pada konsentrasi tinggi tembaga 100 ppm dan tembaga 200 ppm. Hal ini mengindikasikan bahwa pengukuran beda potensial listrik permukaan daun pada tanaman lebih efektif dijadikan indikator untuk mengetahui efek variasi tembaga pada kangkung dari pada efek visual dan luas daun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041810201020;
dc.subjectefek tembaga, potensial listriken_US
dc.titleEFEK TEMBAGA (Cu) PADA BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN KANGKUNG (Ipomoea aquatica)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record