Show simple item record

dc.contributor.authorDebby Yatma Puspitasari
dc.date.accessioned2014-01-13T05:48:20Z
dc.date.available2014-01-13T05:48:20Z
dc.date.issued2014-01-13
dc.identifier.nimNIM031610101114
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14141
dc.description.abstractKaries merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi. Karies banyak dijumpai pada anak-anak SD di Indonesia dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 menunjukkan sebanyak 90,05 % anak-anak SD di Indonesia sejak usia 10 tahun mengalami karies. Karies dapat dicegah dengan berbagai cara, salah satunya dengan menghilangkan plak yang menempel pada permukaan gigi. Pembentukkan plak dapat dihambat dengan menggosok gigi yang dilengkapi pasta gigi. Beberapa pasta gigi yang ada di pasaran memiliki komposisi yang berbeda-beda. Diantaranya terdapat pasta gigi herbal yang memiliki kandungan ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak. Beberapa bahan yang terkandung dalam daun sirih mungkin berpengaruh terhadap pH saliva rongga mulut. Salah satu bahan tersebut adalah kalsium nitrat yang berkhasiat menurunkan keasaman dan bersifat antiseptik. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti klorida, potassium, fluoride, silica, sulfur, vitamin c, trimethilamin, salvadorine, tannin dan alkaloid. Bahan-bahan yang terkandung dalam ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dapat meningkatkan sekresi saliva, sehingga mengakibatkan peningkatan pH saliva. Pada penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian tentang efektivitas pasta gigi yang mengandung ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak terhadap pH saliva pada anak-anak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah efektif menggosok gigi dengan pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak terhadap pH saliva pada anak- anak, dan apakah pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dapat meningkatkan pH saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pH saliva sebelum dan sesudah menggosok gigi dengan pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dan untuk mengetahui mana yang lebih efektif antara pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dalam meningkatkan pH saliva. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dan dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Program Studi Farmasi dan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan besar sampel (subjek penelitian) sebanyak 10 anak. Teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian setelah uji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil bahwa nilai probabilitas adalah p > 0,05 pada masing-masing kelompok, yaitu pasta gigi ekstrak daun sirih, ekstrak kayu siwak dan placebo. Uji homogenitas menggunakan uji Levene’s didapatkan hasil bahwa nilai kemaknaan 0,144. Dilanjutkan dengan uji Anava satu arah didapatkan hasil bahwa nilai kemaknaan 0,000 (p<0,05) dan uji beda LSD didapatkan hasil adanya perbedaan bermakna dengan nilai probabilitas 0,000 (p<0,05) terhadap pH saliva antara sebelum menggosok gigi dengan setelah menggosok gigi menggunakan pasta gigi ekstrak daun sirih, ekstrak kayu siwak dan placebo. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian adalah bahwa menggosok gigi menggunakan pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dapat meningkatkan pH saliva. Pasta gigi ekstrak kayu siwak lebih efektif meningkatkan pH saliva.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101114;
dc.subjectpH saliva, kayu siwak, mengosok gigi, daun sirihen_US
dc.titleEfektivitas Menggosok Gigi Menggunakan Pasta Gigi Ekstrak Daun Sirih Dan Ekstrak Kayu Siwak Terhadap pH Saliva Pada Anak-anaken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record