Show simple item record

dc.contributor.authorVINA FITRIA YON SURYA
dc.date.accessioned2014-01-10T01:10:58Z
dc.date.available2014-01-10T01:10:58Z
dc.date.issued2014-01-10
dc.identifier.nimNIM031610101107
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13918
dc.description.abstractPemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan atau preventif. Dengan semakin berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan gema “kembali ke alam”, telah meningkatkan popularitas obat tradisional. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional adalah habbatussauda atau jinten hitam. Jinten hitam memiliki kemampuan untuk meredakan radang atau sebagai anti inflamasi. Pada penelitian ini radang diperoleh dengan menginduksi mukosa bukal tikus dengan luka tusuk. Luka tusuk tersebut dapat menyebabkan terbukanya jaringan ikat dan hilangnya ketebalan epitel yang disebut juga dengan ulser, karena luka tersebut sengaja dibuat maka ulser yang terjadi dapat digolongkan dalam ulser traumatik. Ulser traumatik merupakan respon tubuh terhadap suatu jejas atau merupakan bentuk dari proses peradangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel neutrofil polimorfonuklear (PMN) darah tepi pada tikus galur wistar jantan pasca diinduksi luka tusuk di rongga mulut setelah pemberian jinten hitam dan mengetahui pengaruh lama pemberian jinten hitam per oral terhadap jumlah sel neutrofil polimorfonuklear (PMN) darah tepi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat jinten hitam untuk kesehatan terutama untuk kesehatan rongga mulut dan juga sebagai upaya untuk membantu masyarakat dan tenaga medis dalam memanfaatkan jinten hitam sebagai obat anti radang alternatif sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut. Penelitian eksperimental laboratoris ini dilakukan pada 18 tikus wistar jantan yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (dilukai pada mukosa bukal tanpa diberi jinten hitam) dan kelompok perlakuan (dilukai pada mukosa bukal dan diberi jinten hitam dengan dosis 1,8 ml/200 g BB tiap hari yang diberikan dalam 2 waktu pemberian). Pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7, tiga tikus dari masingmasing kelompok diinsisi ekornya, darahnya diteteskan ke obyek glass kemudian dibuat sediaan hapusan darah tepinya selanjutnya jumlah PMN dihitung. Untuk menguji perbedaan jumlah PMN antara kelompok kontrol dan perlakuan digunakan analisis Anova dua arah dan dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah PMN pasca diinduksi luka tusuk pada kelompok kontrol semakin meningkat dari hari ke 1, hari ke 3 sampai hari ke 7 karena ulser yang terjadi oleh jejas karena panas akan memberikan reaksi radang dengan segera, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat penurunan jumlah sel PMN pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji statistik Anova dua arah didapatkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kelompok kontrol dan perlakuan, akan tetapi perbandingan antar hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-7 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara ketiga hari pengamatan. Sedangkan hasil perbandingan antara interaksi kelompok perlakuan dan hari pengamatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan. Hasil uji LSD mendapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara hari pengamatan yaitu hari ke 1 dengan hari ke 3 dan hari ke 1 dengan hari ke 7. Sedangkan untuk hasil uji LSD kombinasi perlakuan dan hari pengamatan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol hari ke-1 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-1 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-3 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-3 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-3, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-7, antara perlakuan hari ke-1 dan perlakuan hari ke-3, dan antara perlakuan hari ke-1 dengan perlakuan hari ke-7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak jinten hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan jumlah neutrofil PMN pada hapusan sel darah tepi tikus setelah diinduksi luka tusuk di rongga mulut pada hari ke 3 dan hari ke 7, sedangkan efek lama pemberian jinten hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan 2 waktu pemberian). Pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7, tiga tikus dari masingmasing kelompok diinsisi ekornya, darahnya diteteskan ke obyek glass kemudian dibuat sediaan hapusan darah tepinya selanjutnya jumlah PMN dihitung. Untuk menguji perbedaan jumlah PMN antara kelompok kontrol dan perlakuan digunakan analisis Anova dua arah dan dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah PMN pasca diinduksi luka tusuk pada kelompok kontrol semakin meningkat dari hari ke 1, hari ke 3 sampai hari ke 7 karena ulser yang terjadi oleh jejas karena panas akan memberikan reaksi radang dengan segera, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat penurunan jumlah sel PMN pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji statistik Anova dua arah didapatkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kelompok kontrol dan perlakuan, akan tetapi perbandingan antar hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-7 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara ketiga hari pengamatan. Sedangkan hasil perbandingan antara interaksi kelompok perlakuan dan hari pengamatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan. Hasil uji LSD mendapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara hari pengamatan yaitu hari ke 1 dengan hari ke 3 dan hari ke 1 dengan hari ke 7. Sedangkan untuk hasil uji LSD kombinasi perlakuan dan hari pengamatan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol hari ke-1 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-1 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-3 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-3 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-3, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-7, antara perlakuan hari ke-1 dan perlakuan hari ke-3, dan antara perlakuan hari ke-1 dengan perlakuan hari ke-7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak jinten hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan jumlah neutrofil PMN pada hapusan sel darah tepi tikus setelah diinduksi luka tusuk di rongga mulut pada hari ke 3 dan hari ke 7, sedangkan efek lama pemberian jinten hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan 2 waktu pemberian). Pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7, tiga tikus dari masingmasing kelompok diinsisi ekornya, darahnya diteteskan ke obyek glass kemudian dibuat sediaan hapusan darah tepinya selanjutnya jumlah PMN dihitung. Untuk menguji perbedaan jumlah PMN antara kelompok kontrol dan perlakuan digunakan analisis Anova dua arah dan dilanjutkan dengan LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah PMN pasca diinduksi luka tusuk pada kelompok kontrol semakin meningkat dari hari ke 1, hari ke 3 sampai hari ke 7 karena ulser yang terjadi oleh jejas karena panas akan memberikan reaksi radang dengan segera, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat penurunan jumlah sel PMN pada hari ke 1, hari ke 3 dan hari ke 7 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji statistik Anova dua arah didapatkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kelompok kontrol dan perlakuan, akan tetapi perbandingan antar hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-7 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara ketiga hari pengamatan. Sedangkan hasil perbandingan antara interaksi kelompok perlakuan dan hari pengamatan menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan. Hasil uji LSD mendapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara hari pengamatan yaitu hari ke 1 dengan hari ke 3 dan hari ke 1 dengan hari ke 7. Sedangkan untuk hasil uji LSD kombinasi perlakuan dan hari pengamatan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol hari ke-1 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-1 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-3 dan kontrol hari ke-7, antara kontrol hari ke-3 dan perlakuan hari ke-1, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-3, antara kontrol hari ke-7 dan perlakuan hari ke-7, antara perlakuan hari ke-1 dan perlakuan hari ke-3, dan antara perlakuan hari ke-1 dengan perlakuan hari ke-7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak jinten hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan jumlah neutrofil PMN pada hapusan sel darah tepi tikus setelah diinduksi luka tusuk di rongga mulut pada hari ke 3 dan hari ke 7, sedangkan efek lama pemberian jinten hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan jumlah PMN darah tepi tikus yang diinduksi luka tusuk dapat diketahui setelah pemberian selama 3 hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101107;
dc.subjectJINTEN HITAM (Nigella sativa)en_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN JINTEN HITAM (Nigella sativa) PER ORAL TERHADAP JUMLAH SEL NEUTROFIL POLIMORFONUKLEAR (PMN) DARAH TEPIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record