Show simple item record

dc.contributor.authorWendy Yuhardika Marta Prabawanti
dc.date.accessioned2014-01-07T07:35:15Z
dc.date.available2014-01-07T07:35:15Z
dc.date.issued2014-01-07
dc.identifier.nimNIM082010101077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13865
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hipoglikemik MUFA sekaligus membandingkan efektivitasnya dengan diet asam lemak jenis SFA. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar yang diinjeksi alloxane. Sebagai sumber asupan asam lemak tinggi MUFA penelitian ini menggunakan minyak zaitun, dan sebagai sumber asam lemak tinggi SFA menggunakan minyak kelapa sawit. Penelitian dilakukan pada bulan April 2011-Juni 2011 di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel terdiri dari 12 ekor tikus Wistar jantan kemudian dipilih secara acak dan dibagi ke dalam empat kelompok. Pada kelompok 1 (P1) mendapatkan injeksi dengan aquabidest dan pakan standar; Kelompok 2 (P2) mendapat injeksi dengan alloxane dan diet pakan standar; kelompok 3 (P3) mendapat injeksi dengan alloxane, pakan standar, dan diet minyak zaitun; serta kelompok 4 (P4) mendapat injeksi dengan alloxane, pakan standar, dan diet minyak kelapa sawit. Variabel penelitian adalah kadar glukosa darah puasa tikus yang diukur menggunakan alat ukur glucose stick test. Data hasil penelitian diuji menggunakan one way Anova pada α=0,05, menunjukkan perbedaan yang bermakna antara keempat kelompok perlakuan dengan nilai signifikansi 0,01. Untuk mengetahui letak perbedaan tersebut dilakukan uji lanjutan Least Significant Different (LSD). Pada P1 dan P2 didapatkan perbedaan yang tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa injeksi alloxane dosis 125 mg/KgBB secara intraperitoneal tidak berhasil untuk membuat tikus hiperglikemia. Pada kelompok yang mendapatkan injeksi alloxane yaitu P1, P2, dan P3 didapatkan hasil yang tidak signifikan antara P2 dan P3, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara P2 dan P3 dengan P4. Hasil ini disebabkan asam lemak yang terkandung dalam minyak. Minyak zaitun mempunyai komponen mayor berupa asam lemak jenis MUFA yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah, yaitu dengan mengubah komposisi struktur membran sel yang akan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, mendukung aksis enteroinsuler yang meningkatkan sekresi insulin, serta membantu neogenesis dan proliferasi sel beta pankreas. Sedangkan minyak kelapa sawit merupakan minyak yang memiliki komponen mayor berupa asam lemak jenis SFA yang dapat menurunkan fluiditas membran dan mengganggu aksis enteroinsuler sehingga dapat menurunkan sensitivitas insulin dan menurunkan sekresi insulin.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101077;
dc.subjectMonounsatturated Fatty Acid (MUFA), Glukosa Darah, Alloxaneen_US
dc.titlePENGARUH MONOUNSATTURATED FATTY ACID (MUFA) MINYAK ZAITUN (Olea europea) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR YANG DIINJEKSI ALLOXANEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record