dc.description.abstract | Timbulnya resistensi Plasmodium sp terhadap antimalaria mendorong para
peneliti mencari antimalaria baru untuk menggantikan antimalaria yang tidak
efektif lagi. Salah satu usaha menemukan antimalaria baru adalah melalui
penelitian terhadap tanaman obat yang digunakan secara tradisional oleh
masyarakat untuk mengobati malaria. Salah satu tanaman obat yang digunakan
sebagai antimalaria adalah kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.
Gray) (Calzada dan Ciccio, 1995).
Kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemley) A. Gray) merupakan
spesies tumbuhan yang termasuk dalam family Asteraceae. Herbal tumbuhan ini
dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antimalaria, antiinflamasi dan analgesik
(Rungeler et al, 1998).Secara in vivo, ekstrak etanol daun kembang bulan terbukti
aktif melawan P. berghei pada dosis 40; 80; 160; dan 320 mg/kgBB dengan nilai
IC50 sebesar 114 mg/kgBB dan IC90 sebesar 475 mg/kgBB (Budiarti, 2011). Selain
itu ekstrak Tithonia diversifolia mengandung substansi antimalaria yang dapat
digunakan sebagai profilaksis dan kuratif pada malaria. Maka dilakukan
penelitian untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kembang bulan memiliki
pengaruh terhadap derajat parasitemia mencit galur Balb/c sebelum dan setelah
diinfeksi parasit Plasmodium berghei (pada derajat parasitemia ringan, sedang,
dan berat).
Jenis penelitian adalah true experimental laboratories dengan desain
randomized pretest-posttest control group design. Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah randomized pretest-posttest control group
design, dengan 4 kelompok perlakuan (profilaksis, ringan, sedang dan Berat) dan
1 kelompok kontrol negatif.
Berdasarkan penelitian ini ekstrak etanol daun kembang bulan terbukti
memiliki aktivitas sebagai antimalaria pada mencit Balb/c sebelum diinokulasi
Plasmodium berghei (profilaksis) dan sebagai antimalaria pada mencit Balb/c
sesudah diinfeksi malaria pada stadium ringan , sedang , dan berat. | en_US |