Show simple item record

dc.contributor.authorLIA ALMILA
dc.date.accessioned2013-12-27T07:00:40Z
dc.date.available2013-12-27T07:00:40Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM061910301058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13471
dc.description.abstractSelama ini rangka baja hanya diperlakukan sebagai rangka konvensional yang hanya menerima beban luar secara langsung. Sedangkan secara teoritis rangka ini dapat ditingkatkan kemampuannya dengan sistem prategang seperti pada beton bertulang. Rangka prategang adalah rangka yang dipasang kabel prestress di tengahnya seperti halnya beton prategang. Pemasangan kabel pada rangka dilakukan di luar penampang profil. Penggunaan kabel di luar ini disebut external prestressing. External prestressing pada rangka secara teoritis selain digunakan untuk perkuatan rangka yang telah mengalami penurunan, juga dapat digunakan untuk memberikan lawan lendutan dan tambahan kekuatan pada batang rangka jembatan, lebih – lebih jika rangka dikompositkan dengan lantai jembatan dari beton bertulang. Selain itu, dengan mengurangi besarnya lendutan yang terjadi akibat beban luar, otomatis dapat dilakukan penghematan material. Sebenarnya aplikasi teknologi prategang eksternal telah diterapkan pada jembatan rangka baja Australia(Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004). Penelitian mengenai prategang eksternal di Indonesia telah dilakukan oleh dosen PNJ dengan hasil penelitian adalah kemampuan struktur dengan prategang memiliki daya layan 1,77 kali lebih besar daripada struktur yang tanpa prategang (Andi Indianto, 2010). Pada penelitian tersebut prototype jembatan yang digunakan yaitu jembatan dengan rangka ruang persegi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunaka prototype jembatan dengan rangka ruang segitiga (HTSB). Prototype tersebut diikutsertakan pada kompetisi jembatan Indonesia (KJI 6) dan menjuarai kategori terkokoh dengan nilai lendutan 2,1mm pada pembebanan 400kg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa penurunan nilai lendutan akibat gaya prategang terhadap struktur awal. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan metode secara pengujian langsung dan teoritis. Metode pengujian yaitu memberikan uji pembebanan dan pencatatan nilai lendutan baik pada struktur tanpa prategang maupun dengan prategang. Metode teoritis pada struktur tanpa prategang menggunakan metode 1 unit load. Metode teoritis pada struktur dengan prategang menggunakan metode lawan lendut (gaya perlawanan ke atas) dengan perhitungan trigonometri sederhana. Kesimpulan penelitian ini adalah terjadi penurunan nilai lendutan pada struktur dengan gaya prategang 34,1824 kg terhadap struktur awal sebesar 3,3% secara pengujian dan 3,04% secara teoritis. Struktur dengan gaya prategang 219,74 kg terhadap struktur awal mengalami penurunan nilai lendutan sebesar 19,13% secara pengujian dan 22,36% teoritis. Selisih prosentase nilai penurunan lendutan antara pengujian dan teoritis relatif kecil, yaitu 0,34% akibat prategang I, dan 3,23% akibat prategang II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910301058;
dc.subjectLENDUTAN PROTOTYPE JEMBATAN RANGKA RUANG SEGITIGA, PRATEGANG EKSTERNALen_US
dc.titlePENURUNAN NILAI LENDUTAN PROTOTYPE JEMBATAN RANGKA RUANG SEGITIGA MENGGUNAKAN PRATEGANG EKSTERNALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record