Show simple item record

dc.contributor.authorDONNAX CARNEOLLA HARSONO
dc.date.accessioned2013-12-27T02:53:19Z
dc.date.available2013-12-27T02:53:19Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM071910101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13274
dc.description.abstractDMW (Dissimilar Metal Welding) adalah suatu proses pengelasan antara dua logam yang memiliki sifat mekanik, komposisi serta properties yang berbeda. DMW ini sering dipakai ketika dibutuhkan perbedaan sifat mekanik atau sifat lainnya dalam aplikasi. Pada penelitian ini sumber panas yang digunakan yaitu Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) dengan variasi kuat arus, dengan metode pengambilan data dilakukan secara eksperimental dari sampel bahan hasil pengelasan 100 A, 120 A, 140 A, antara baja karbon rendah ST 37 dan SS 316L dengan filler metal TGS 309. Pengujian hasil cacat pengelasan berupa porositas dan retak dilakukan dengan pengujian radiografi dan penetrant, untuk pengamatan struktur mikro daerah HAZ las, dilakukan menggunakan optical microscope. Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode vickers. Pada pengelasan dengan variasi kuat arus 100 A dan 120 A terdapat porositas pada bagian dalam daerah lasan. Porositas terjadi karena adanya gas H yang tidak dapat berdifusi keluar dari logam padat pada saat proses pengelasan. Pada daerah untuk titik pengujian 4 (SS 316L VS Weldment), daerah yang memiliki kekerasan paling tinggi terdapat pada pengelasan dengan variasi kuat arus 140 A, hal ini disebabkan akibat terjadinya sensitisasi pada temperature 450 o -600 C, input panas yang besar serta kecepatan pengelasan yang sama dengan variasi kuat arus 100 A dan 120 A akan menimbulkan masukan panas yang besar sehingga akan terjadi pendinginan lambat yang dapat menimbulkan terbentuknya karbida chrome, sensitisasi pada pada pengelasan SS mengakibatkan peningkatan kekerasan. o 2 O (g) Dari hasil seluruh pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, variasi kuat arus 120 A merupakan kuat arus yang tepat digunakan untuk pengelasan dissimilar antara stainless steel 316L dan baja karbon rendah ST 37 dengan tebal 6 mm. Hal ini dikarenakan sedikitnya porositas hasil pengelasan, input panas yang sesuai sehingga menghasilkan ukuran butir yang halus namun tidak mengakibatkan presipitas karbida chrome yang tinggi akibat pendinginan lambat, daerah HAZ yang tidak terlalu lebar dan hasil pengujian tarik yang menunjukan nilai UTS paling tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910101017;
dc.subjectSTAINLESS STEEL AISI 316L, BAJA KARBON RENDAH ST 37en_US
dc.titleANALISIS PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN DISSIMILAR ANTARA STAINLESS STEEL AISI 316L DAN BAJA KARBON RENDAH ST 37 DENGAN PENGELASAN GTAW (GAS TUNGSTEN ARC WELDING)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record