Show simple item record

dc.contributor.authorAgus Purwanto
dc.date.accessioned2013-12-27T02:07:39Z
dc.date.available2013-12-27T02:07:39Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM061910101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13156
dc.description.abstractPeningkatan performa mesin dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggeser waktu pengapian lebih maju (advance). Bila waktu pembakaran dimulai pada awal sebelum titik mati atas, tekanan hasil pembakaran akan meningkat sehingga gaya dorong yang dihasilkan pada saat pembakaran meningkat dan menyebabkan torsi dan daya yang dihasilkan juga meningkat sekaligus konsumsi bahan bakar yang dihasilkan menjadi rendah. Waktu pengapian yang digeser lebih maju mengakibatkan suhu pada ruang bakar menjadi meningkat sehingga memungkinkan terjadinya detonasi pada mesin tersebut, untuk itu waktu pengapian yang telah digeser menjadi lebih maju membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi agar waktu pembakaran tepat pada waktunya. Penggunaan ethanol dengan nilai oktan tinggi sebesar 108 (RON) sebagai fluida pada sistem injeksi ethanol selain mencegah terjadinya detonasi juga akan meningkatkan daya dan torsi serta konsumsi bahan yang rendah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sistem injeksi ethanol terhadap daya, torsi, konsumsi bahan bakar, perbandingan udara-bahan bakar, mengetahui pergeseran waktu pengapian yang mempunyai daya terbesar pada unjuk kerja motor bakar empat langkah. Dalam pengujian unjuk kerja motor bakar digunakan alat motor cycle dynamometer untuk mengetahui nilai daya, torsi, dan putaran mesin. Pengujian ini menggunakan variasi sudut pengapian 16 BTDC serta pembukaan kran 30 o , 60 o , dan 90 o o , 17 o , dan 18 . Kemudian hasil dari pengujian o dibandingkan dengan kondisi standart. Pengujian unjuk kerja motor bakar dilakukan pada gigi 1,2,3,dan 4. Hasil yang didapat dari pengujian unjuk kerja motor bakar adalah dengan pembukaan sudut kran 30 o pada sistem injeksi ethanol sudah dapat meningkatkan unjuk kerja motor bakar. Dari hasil pengujian dan analisa dalam pengujian ini torsi rata-rata terbesar terdapat pada variasi sudut pengapian 17 o BTDC sebesar 7,07 N.m pada putaran mesin 6000 rpm terjadi pada penggunaan ethanol dengan sudut kran 90 o . Peningkatan daya rata-rata terbesar terjadi pada variasi sudut pengapian 17 BTDC sebesar 7,13 HP pada putaran mesin 8000 rpm terjadi pada penggunaan ethanol dengan sudut kran 90 o . Konsumsi bahan bakar rata-rata (FC) terendah terjadi pada penggunaan injeksi ethanol dengan pengapian 17 o BTDC yaitu sebesar 0,847 kg/jam pada putaran mesin 9000 rpm. Perbandingan udara-bahan bakar (AFR) terbesar terjadi pada penggunaan injeksi ethanol dengan pengapian 17 o BTDC yaitu sebesar 15,075 pada putaran mesin 9000 rpm. Perubahan pengapian yang paling optimal berdasarkan daya yang dihasilkan adalah variasi sudut pengapian 17 o BTDC menggunakan injeksi ethanol dengan pembukaan sudut kran 90 .en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910101038;
dc.subjectINJEKSI ETANOL, MOTOR BAKAR 4 LANGKAHen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI SUDUT PENGAPIAN PADA SISTEM INJEKSI ETANOL TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR 4 LANGKAHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record