Show simple item record

dc.contributor.authorOktaviana Sari Dewi
dc.date.accessioned2013-12-27T01:17:33Z
dc.date.available2013-12-27T01:17:33Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM102010101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13041
dc.description.abstractKebiasaan meminum minuman keras merupakan masalah kesehatan yang terjadi di seluruh dunia, Indonesia salah satunya. Akan tetapi semakin ketatnya peraturan yang mengatur distribusi minuman beralkohol, membuat harga jual yang semakin tinggi, sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli minuman keras yang lebih murah dengan bahan dasar metanol. Metanol yang merupakan derivat alkohol memiliki berbagai efek pada organ tubuh manusia, termasuk saluran pencernaan, salah satunya adalah lambung. Lambung sebagai lintas pertama saluran masuknya berbagai zat merupakan bagian yang rentan terhadap faktor iritan eksogen, salah satunya metanol. Metanol merupakan zat selain NSAID yang diabsorbsi pertama kali di lambung, tidak seperti bahan bahan makanan lain yang mulai diabsorbsi di duodenum. Dengan seluruh mekanismenya, metanol berdampak pada pembentukan ulkus lambung. Dalam penyembuhan ulkus lambung yang diutamakan adalah dengan mempertahakan faktor defensif yang dimiliki oleh lambung, dan madu memiliki beberapa mekanisme yang dapat memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh metanol, karena diduga madu memiliki senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan, mineral- mineral yang berfungsi sebagai buffer asam lambung, dan dapat mencetuskan sistem vasodilatasi yang diperantarai NO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh madu dalam mencegah serta mengetahui perbedaan pengaruh pemberan dosis madu dalam mencegah tingkat keparahan ulkus lambung yang diinduksi metanol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Group Design, Sampel yang digunakan adalah tikus wistar jantan, sebanyak 25 sampel yang dibagi dalam 5 kelompok. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,25ml/ml dengan dosis 1 ml, 2ml, viii 3ml, sedangkan kontrol negatif menggunakan aquadest, dan kontrol positif menginduksi dengan penggunaan metanol. Data diperoleh melalui pembuatan preparat histopatologi organ lambung dan diamati secara mikroskopis. Pada penelitian didapatkan gambaran yang diukur melalui skorring ManjaBarthel, dengan skor 0 yaitu, tidak terjadi perubahan histologi, skor 1 sudah terjadi deskuamasi, skor 2 sudah terjadi erosi epitel, skor 3 terjadi ulserasi mukosa meluas hingga submukosa. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat aktivitas gastroprotektif madu terhadap lambung yang diinduksi metanol. Seluruh dosis madu memberikan perbedaan, namun perbedaan bermakna secara statistik ditunjukkan pada madu 3 ml. semakin tinggi konsentrasi madu maka akan memiliki pengaruh gastroprotektif semakin besar. ixen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102010101004;
dc.subjectHISTOPATOLOGI LAMBUNGen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI METANOLen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record