| dc.description.abstract | Penurunan produksi minyak akibat sumur yang menua dan kerusakan formasi telah
menjadi tantangan besar dalam industri perminyakan. Penelitian ini fokus pada desain
hydraulic fracturing untuk meningkatkan produktivitas Sumur X yang terletak di Formasi
Telisa, Cekungan Sumatera Tengah. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak
FracCADE 7.0 untuk mensimulasikan skenario hydraulic fracturing dan mengoptimalkan
geometri serta konduktivitas rekahan. Parameter yang diteliti meliputi variasi volume
fluida fracturing, jenis proppant, dan metode injeksi, yang menghasilkan 12 skenario
simulasi. Analisis geomekanika menunjukkan bahwa Formasi Telisa, yang didominasi
oleh Young’s modulus rendah (<3×10⁶ psi) dan rasio Poisson rendah, sangat mendukung
untuk dilakukan fracturing, karena cenderung menghasilkan rekahan yang lebih lebar
pada tekanan pompa yang lebih rendah. Namun, lapisan dengan Young's modulus lebih
tinggi pada kedalaman yang lebih dalam menunjukkan potensi untuk menghasilkan
rekahan yang lebih panjang namun lebih sempit, meskipun memerlukan tekanan pompa
yang lebih tinggi. Karakteristik ini membantu dalam pemilihan interval fracturing dan
parameter operasional untuk mengoptimalkan hasil stimulasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa skenario optimal menggunakan 32.239 galon fluida fracturing,
Brady Sand sebagai proppant, dan metode injeksi Proppant Concentration Step-Wise
Increasing (PCSI). Konfigurasi ini menghasilkan rekahan dengan panjang setengah 171
ft, lebar 0,149 inci, tinggi 253,3 ft, dan konduktivitas rekahan 13.592 mD.ft,
menghasilkan Fold of Increase (FOI) sebesar 6,82. Secara ekonomi, skenario ini
memerlukan total biaya sebesar $574.576,47 dan mencapai waktu pengembalian modal
(POT) sebesar 48 hari, dengan nilai sekarang bersih (NPV) sebesar $3.534.073,21 setelah
satu tahun. Penelitian ini menyoroti keunggulan teknis dan ekonomi dari hydraulic
fracturing dalam memaksimalkan produktivitas sumur. Penelitian ini juga memberikan
rekomendasi rinci untuk kegiatan stimulasi masa depan pada Sumur X, dengan
menekankan keseimbangan antara peningkatan produksi dan efisiensi biaya. | en_US |