Hubungan Kebutuhan dengan Kepatuhan Perawatan Gigi Tiruan Lepasan di RSGMP Universitas Jember
Abstract
Kesehatan gigi dan mulut juga merupakan bagian krusial dari menjaga
kesehatan tubuh secara umum. Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia
masih tinggi, yakni mencapai 57,6% salah satunya adalah kasus kehilangan gigi.
Perawatan yang dapat dilakukan pada kasus kehilangan gigi ialah penggunaan gigi
tiruan lepasan yang berfungsi untuk menggantikan seluruh maupun sebagian gigi
yang hilang yang terbagi menjadi GTL dan GTSL. Perawatan bertujuan untuk
memperbaiki fungsi estetika, mastikasi, berbicara/fonetik, serta untuk menghindari
kelainan yang dapat timbul pada kondisi gigi yang hilang. Namun, di Indonesia,
angka penggunaan gigi tiruan lepasan masih tergolong rendah dibandingkan dengan
angka kasus kehilangan gigi. Hal tersebut salah satunya didasari oleh kebutuhan
pasien yang memengaruhi tingkat kepatuhan penggunaan gigi tiruan. Terdapat
beberapa jenis kebutuhan. Kebutuhan objektif adalah kebutuhan yang
direkomendasikan oleh dokter. Sedangkan itu, kebutuhan subjektif berasal dari
pasien itu sendiri meliputi fungsionalitas seperti pengembalian fungsi kunyah,
fungsi bicara, dan estetika. Kepatuhan pasien dipengaruhi pengetahuan,
keterbatasan akses pasien seperti waktu dan biaya, serta motivasi yang berasal dari
diri sendiri maupun orang lain. Kepatuhan pasien dapat diketahui melalui seberapa
sering pasien menjalani rangkaian perawatan hingga kontrol.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional pada 83 sampel yang menjalani perawatan gigi
tiruan lepasan di RSGMP Universitas Jember pada bulan Juli-Desember 2024 yang
diperoleh dari perhitungan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk mendapatkan data terkait variabel kebutuhan dan checklist untuk mendapatkan data terkait variabel
kepatuhan. Kemudian data yang diperoleh dikategorikan, dianalisis dan diuji
menggunakan uji korelasi Spearman Rank menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistics.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat
kebutuhan yang mayoritas termasuk dalam kategori butuh. Sementara tingkat
kepatuhan mayoritas berada dalam kategori patuh. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan antara kebutuhan dengan kepatuhan menjalani
perawatan gigi tiruan lepasan di RSGMP Universitas Jember. pada penelitian ini
menggunakan uji korelasi Spearman rank dengan nilai signifikansi 0,898 yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan secara signifikan. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan karena kepatuhan tidak hanya dipengaruhi oleh
kebutuhan perawatan dari pasien saja tetapi ada beberapa faktor antara lain tingkat
pengetahuan, keterbatasan akses, kurangnya motivasi dan dukungan sosial dalam
menjalani perawatan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2146]