Analisis Kualitas Jaringan 5G pada Provider XL Menggunakan Metode Drive Test
Abstract
Internet adalah kebutuhan bagi orang-orang di seluruh dunia. Di Indonesia,
internet sudah banyak digunakan oleh masyarakat umum. Berdasarkan laporan
berjudul “Profil Internet Indonesia 2022”, disebutkan bahwa 210 juta penduduk
Indonesia telah terhubung ke Internet. Saat ini di Indonesia, internet sudah
berkembang ke tahap 5G atau generasi kelima. Berdasarkan website KOMINFO
jaringan seluler 5G baru mulai beroperasi pada tahun 2021. Jaringan 5G atau
jaringan generasi kelima merupakan evolusi dari jaringan seluler generasi
sebelumnya, khususnya 4G. Berdasarkan penelitian terhadap jaringan 4G di
wilayah Samarinda terlihat bahwa aktivitas masyarakat berpengaruh terhadap
kualitas suatu jaringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian jaringan 5G
untuk mengetahui bagaimana aktivitas masyarakat mempengaruhi kualitas jaringan
5G. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui dampak aktivitas
masyarakat terhadap kualitas jaringan adalah Quality of service dengan metode
drive test.
Pengujian jaringan 5G dilakukan pada tiga lokasi yang berbeda yaitu pada
daerah Gelora Bung Karno, Kelapa Gading, dan Bundaran HI. Setiap lokasi
dilakukan pengujian selama tujuh hari. Setiap hari dilakukan dua kali pengambilan
data yaitu pada saat siang hari sekitar pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB dan sore
hari sekitar pukul 17.00 WIB dan 19.00 WIB. Pengambilan data dilakukan dengan
metode drive test dengan jarak tempuh satu kilometer.
Hasil yang didapatkan dari pengujian ini adalah untuk nilai parameter jitter
memiliki nilai yang baik pada setiap lokasi pengambilan data karena nilai jitter yang
didapatkan berada pada kisaran 1 hingga 2ms. Untuk nilai parameter packet loss
pada daerah Gelora Bung Karno dan Bundaran HI masih cukup buruk karena pada
kedua lokasi tersebut nilai packet loss didominasi oleh nilai diatas 15%. Nilai
parameter delay yang didapatkan pada ketiga lokasi masih terbilang sangat baik
karena hasil yang didapatkan berada pada rentang 80 hingga 180ms. Untuk nilai
parameter RSRQ pada daerah Gelora Bung Karno berada pada predikat cukup
buruk karena didominasi dengan nilai RSRQ sebesar dibawah -15dBm sedangkan
pada Kelapa gading dan Bundaran HI berada pada predikat baik. Sedangkan untuk
Untuk nilai parameter RSRP pada daerah Gelora Bung Karno berada pada predikat
normal sedangkan pada Kelapa gading dan Bundaran HI berada pada predikat baik
dan sangat baik.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa jaringan 5G pada
ketiga lokasi berada pada predikat baik hingga sangat baik karena pada setiap lokasi
mendapatkan nilai indeks Quality of Service sebesar 3 hingga 3,8 meskipun terdapat
beberapa nilai parameter yang masih dalam kondisi kurang baik, selain itu lokasi
yang memiliki nilai kualitas jarigan yang paling baik adalah Kelapa Gading karena
memiliki nilai Quality of Service yang paling baik yaitu 3,8 atau 95%, selain itu
kondosi lokasi seperti banyaknya orang yang berlalu-lalang mempengaruhi
beberapa parameter seperti packet loss dan delay
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4394]