Sintesis dan Karakterisasi MIP (Molecularly Imprinted Polymer) untuk Isolasi Kuersetin dari Ekstrak Metanol Daun Kelor (Moringa oleifera)
Abstract
Kuersetin merupakan senyawa organik yang mempunyai beberapa senyawa
antioksidan antara lain antioksidan, antibakteri, dan anti-inflamasi. Kuersetin yang
murni dibutuhkan dalam penelitian dan pengembangannya. Oleh karena itu,
dibutuhkan metode yang mampu mengisolasi kuersetin secara efektif dan selektif
dari ekstrak alam. Molecularly Imprinted Polymer (MIP) merupakan metode isolasi
yang mempunyai prinsip kerja serupa dengan enzim. Di dalam MIP terdapat rongga
yang mempunyai bentuk menyerupai template atau senyawa target sehingga dapat
menangkap senyawa yang menjadi template ketika pembuatan MIP secara selektif.
Pembuatan MIP mempunyai beberapa komponen yaitu kuersetin sebagai
template atau senyawa target, akrilamid sebagai monomer fungsional, EGDMA
sebagai crosslinker, benzoil peroksida (BP) sebagai inisiator, dan metanol sebagai
porogen. MIP dibuat dalam beberapa komposisi dengan perbedaan rasio jumlah
monomer fungsional dan crosslinker. BP dilarutkan terlebih dahulu ke dalam
kloroform. Kemudian, semua komponen dimasukkan secara berurutan ke dalam
satu wadah hingga terbentuk larutan yang homogen. Sintesis dilakukan dalam
kondisi tertutup dengan suhu 60oC selama 24 jam. Polimer hasil sintesis dicuci
dengan campuran metanol dan asam asetat 1 % (4:1, v/v). Setelah itu, dilakukan
sintesis Non-imprinted Polymer (NIP) dengan metode seperti sintesis MIP tapi
tanpa penambahan template. Fungsi sintesis NIP adalah sebagai pembanding
kemampuan pengikatan MIP.
Hasil sintesis dari semua formulasi komposisi MIP dan NIP kemudian
dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan SEM. Selanjutnya dilakukan
optimasi waktu, suhu, pH, dan konsentrasi inkubasi untuk pengujian Batch
Rebinding Assay (BRA). Hasil optimasi didapatkan kondisi inkubasi pengujian
yaitu 10 menit, suhu 40oC, pH 5, dan konsentrasi 8 ppm. Hasil BRA diperoleh
komposisi yang mempunyai nilai kapasitas pengikatan (Q) tertinggi adalah MIP 4
dengan komposisi MIP kuersetin adalah kuersetin (template) 0.5 mmol, akrilamid
(monomer fungsional) 5.5 mmol, EGDMA (crosslinker) 40 mmol, BP (inisiator)
2,5% dalam CHCl3, dan metanol (porogen) 40 mmol. Selanjutnya, dilakukan
pengujian selektivitas, % rekoveri sampel adisi, dan uji pada sampel nyata.
. Hasil analisa spektroskopi FTIR pada MIP kuersetin menunjukkan adanya
benzene yang mengindikasikan adanya senyawa kuersetin. Hasil analisa SEM pada
MIP kuersetin setelah leaching menunjukkan adanya pori rongga yang digunakan
untuk menangkap kembali senyawa kuersetin. Hasil pengujian selektivitas dan %
rekoveri sampel adisi menunjukkan MIP hasil sintesis mampu menangkap dan
melepaskan kembali kuersetin secara selektif dengan nilai % rekoveri sebesar
81,9106 %. Pengujian pada sampel nyata yaitu ekstrak daun Moringa oleifera
menunjukkan bahwa MIP kuersetin dapat mengikat dan melepaskan kembali
kuersetin.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1575]