Estimasi Profit Loss Harga Kontrak Berjangka Minyak Kelapa Sawit Untuk Kepentingan Pengambilan Keputusan Hedging
Abstract
Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merupakan komoditas
unggulan nasional yang memiliki peran sangat penting dalam perekonomian di
Indonesia. Kontribusi signifikan dari komoditas CPO terlihat melalui kinerja
perdagangan dan peningkatan nilai tambahnya. Namun, nilai ekspor dan harga CPO
Indonesia berfluktuatif. Resiko pergerakan harga tersebut menyulitkan penjual
karena ketidakpastian harga komoditi dimasa mendatang menyebabkan
ketidakpastian pendapatan bagi penjual. Salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan melakukan lindung nilai (hedging) yang dinilai dapat mengurangi
risiko akibat fluktuasi harga yang terjadi di pasar. Namun, harga kontrak berjangka
(futures contract) yang digunakan untuk melakukan hedging juga fluktuatif,
sehingga penjual kembali dihadapkan dengan ketidakpastian. Penelitian ini
melakukan simulasi untuk melihat kelayakan dari kegiatan hedging bagi pihak
penjual CPO. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan
adalah data sekunder, yaitu data spot price dan futures price komoditas CPO yang
diperdagangkan periode Januari 2023 hingga Desember 2023 dan dihimpun melalui
website resmi BAPPEBTIsebagai sumber data spot price dan melalui website resmi
ICDX sebagai sumber data futures price. Metode analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah simulasi Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, hasil cut-off untuk seluruh hasil prediksi
menunjukkan kecenderungan bahwa hedging menggunakan futures contract lebih
baik tidak dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini menyimpulkan
bahwa transaksi pada pasar fisik dinilai lebih optimal untuk pendapatan penjual
CPO.