dc.contributor.author | GREISAUDA, Syaqinez Nafisah | |
dc.date.accessioned | 2025-09-15T03:52:41Z | |
dc.date.available | 2025-09-15T03:52:41Z | |
dc.date.issued | 2025-03-11 | |
dc.identifier.nim | 182010101019 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128140 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 15 September 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Paparan kromium heksavalen (Cr(VI)) berpotensi menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia. Cr(VI) banyak ditemukan dan digunakan dalam berbagai industri, seperti penyamakan kulit, produksi baja, konstruksi semen serta industri kimia. Senyawa ini merupakan oksidatif kuat yang dapat menyebabkan efek toksisitas pada eritrosit. Cr(VI) dapat menembus membran sel eritrosit dan menyebabkan kerusakan pada sel melalui peran Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga terjadi hemolisis eritrosit. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi Cr(VI) terhadap tingkat hemolisis eritrosit manusia secara in vitro. Penelitian ini merupakan eksperimen murni dengan desain post-only control design. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2024 hingga Februari 2025 di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pada kelompok perlakuan eritrosit 0,4% diberi Cr(VI) berbagai konsentrasi (5, 10, 20, 40, 80, 160, dan 300 µM). Persentase tingkat hemolisis eritrosit didapatkan dari pengolahan nilai absorbansi menggunakan persamaan yang telah ditentukan. Data hasil persentase tingkat hemolisis eritrosit dianalisis menggunakan metode analisis regresi non-linear untuk mengetahui nilai EC50.Hasil yang didapatkan berupa adanya pengaruh konsentrasi Cr(VI) terhadap tingkat hemolisis eritrosit, dengan nilai EC50. Hasil persentase tingkat hemolisis eritrosit pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya. Hemolisis eritrosit merupakan hasil dari proses reduksi intraseluler Cr(VI) ke bentuk lebih sederhana (Cr(III), Cr(IV), dan Cr(V)) meningkatkan produksi ROS yang memicu kerusakan membran sel eritrosit. Faktor lain yang dapat memengaruhi hasil penelitian seperti suhu, durasi inkubasi, panjang gelombang spektrofotometri dan pH dijelaskan serta beberapa diamati pada penelitian ini. Demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi Cr(VI) berpengaruh terhadap tingkat hemolisis eritrosit, dengan nilai EC50. | en_US |
dc.description.sponsorship | DPU: dr. Al Munawir, M.Kes., Ph. D;
DPA: dr. Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.FM., FISQua | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran Universitas Jember | en_US |
dc.subject | Kromium Heksavalen | en_US |
dc.subject | Eritrosit | en_US |
dc.subject | Tingkat Hemolisis | en_US |
dc.subject | In Vitro | en_US |
dc.title | Pengaruh Konsentrasi Kromium Heksavalen terhadap Tingkat Hemolisis Eritrosit Manusia secara In Vitro | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | dr. Al Munawir., M.Kes., Ph.D | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr. Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.FM., FISQua | en_US |
dc.identifier.validator | Rudy K | en_US |