Estimasi Stok Karbon Vegetasi Mangrove di Pantai Cemara Kawasan Teluk Pangpang Banyuwangi
Abstract
Fenomena pemanasan global dapat disebabkan oleh adanya peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca dengan kontribusi terbesar adalah gas karbondioksida.
Salah satu jenis tumbuhan yang berkontribusi sebagai sekuester CO2 dan
penyimpan karbon adalah mangrove khususnya yang ada di Pantai Cemara
Kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi. Kawasan ini juga telah
ditetapkan sebagai salah satu ekosistem esensial berdasarkan Keputusan Gubernur
Jawa Timur Sejak Tahun 2020. Sejak tahun 2000 telah dilakukan upaya rehabilitasi
mangrove dengan penanaman spesies Rhizophora sp. Pasca penanaman tersebut
diduga akan berpengaruh terhadap kekayaan jenis dan stok karbon yang ada di
Pantai Cemara sehingga diperlukan pembaruan informasi terkait kekayaan jenis
yang juga berpengaruh terhadap keberadaan stok karbon mangrove di kawasan
tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan kekayaan jenis
mangrove serta mengestimasi stok karbon tersimpan hutan mangrove di Pantai
Cemara Teluk Pangpang Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan di Pantai Cemara yang memiliki mangrove seluas
21,72 ha. Pengambilan data dilakukan dengan metode kombinasi transek dan plot
dengan ukuran 10x10 m2
. Data kekayaan jenis mangrove diperoleh dengan
pengamatan morfologi secara langsung dan melakukan pencatatan nama dan
jumlah jenis yang ditemukan di seluruh plot. Pengukuran data stok karbon
dilakukan dengan mengukur diameter batang setinggi dada (diameter at breast
height, DBH) seluruh individu mangrove yang ditemukan di setiap plot.
Selanjutnya data diameter yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan
persamaan allometrik Komiyama untuk mendapat nilai biomassa dan kemudian
dikonversi menjadi stok karbon.
Hasil dari penelitian menunjukkan kekayaan delapan jenis mangrove yang
tergolong pada empat famili dengan famili Rhizophoraceae sebagai famili dengan
jenis dan jumlah individu yang paling tinggi. Hal ini menandakan adanya
penambahan enam kekayaan jenis mangrove dari dua jenis pada tahun 2000
menjadi delapan jenis mangrove. Penambahan jumlah kekayaan jenis ini
dimungkinkan terjadi oleh adanya rehabilitasi dan masuknya propagul mangrove
dari pantai sekitarnya. Kekayaan jenis yang meningkat tersebut berpengaruh
terhadap stok karbon yang dihasilkan hutan mangrove di area ini. Penghitungan
allometrik stok karbon vegetasi pohon mangrove tersebut sebesar 125.74 ton C/ha
yang menunjukkan bahwa vegetasi mangrove di kawasan ini memiliki kemampuan
sebagai penyimpan stok karbon. Sebagai perbandingan pada penelitian mangrove
di kawasan pesisir Surabaya memiliki total stok karbon yang lebih rendah dengan
total mencapai 70.11 ton C/ha. Sementara itu pada panelitian di hutan mangrove
Trimulyo, Genuk, Semarang memiliki total stok karbon yang sedikit lebih tinggi
dengan total stok karbon tersimpan mencapai 141.43 ton C/ha. Berdasarkan stok
karbon yang didapatkan juga diketahui bahwa vegetasi mangrove di kawasan ini
berpotensi sebagai penyerap karbondioksida di atmosfer dengan daya serap
mencapai 461.071 ton/ha.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Vegetasi Mangrove di Pantai Cemara
dan Mangrove Teluk Pangpang Banyuwangi memiliki kekayaan delapan jenis
mangrove dengan stok karbon sebesar 125.74 ton C/ha. Spesies mangrove dengan
stok karbon tertinggi adalah R. mucronata dari hasil serapan karbon sebesar 461.07
ton/ha.