Uji Stabilitas Dispersi Padat Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Menggunakan Polivinilpirolidon
Abstract
Tanaman kelor (Moringa oleifera L) merupakan tanaman dari famili
Moringaceae yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara, termasuk Negara
Indonesia. Berdasarkan beberapa penelitian, daun kelor telah banyak dilaporkan
memiliki berbagai macam aktivitas biologis yang menguntungkan bagi tubuh
manusia antara lain memiliki khasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antikanker,
antiinflamasi, dan lainnya. Aktivitas biologis tersebut dikarenakan adanya beberapa
senyawa fitokimia golongan metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin,
saponin, antrakuinon, dan alkaloid.
Permasalahan umum yang sering terjadi pada pengembangan bahan alam
menjadi suatu produk sediaan farmasi adalah masalah stabilitas yang kurang baik.
Bahan alam dari tanaman seperti ekstrak daun kelor mengalami degradasi
kandungan fitokonstituen selama penyimpanan. Ekstrak daun kelor memerlukan
pengembangan lebih lanjut guna meningkatkan stabilitasnya sehingga pada saat
tahap formulasi akan menghasilkan sediaan farmasi yang stabil dan memberikan
efek terapi sesuai dengan yang diinginkan. Dispersi padat merupakan salah satu
teknik yang umumnya dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisika kimia
termasuk stabilitas dari suatu bahan aktif farmasi. Penggunaan sistem dispersi padat
karena mudah dilakukan dan sederhana dalam proses preparasi.
Ekstrak daun kelor pada penelitian ini dibentuk menjadi dispersi padat
menggunakan matriks polivinilpirolidon dengan metode pelarutan. Dispersi padat
yang terbentuk kemudian dilakukan uji stabilitas. Pengujian stabilitas ada penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh stabilitas ekstrak daun kelor dalam bentuk dispersi
padat. Pengujian stabilitas dilakukan pada suhu rendah suhu ruang (25°C) dan suhu
tinggi (60°C). Silica gel digunakan pada semua kondisi suhu penyimpanan untuk
mengontrol kelembaban sehingga menjaga sampel dalam kondisi kering.
Pembentukan dispersi padat dikarakterisasi menggunakan instrumen
Differential Scanning Calorimeter (DSC), Fourier Transform Infrared
Spectrophotometer (FTIR), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Pengujian
stabilitas pada berbagai suhu selama 30 hari untuk mengetahui dan membandingkan
stabilitas dari dispersi padat ekstrak daun kelor dan ekstrak daun kelor.
Pembentukan dispersi padat berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR
menunjukkan bahwa ketiga sampel mengalami perubahan dan pergeseran puncak
yang menandakan adanya interaksi intermolekuler dalam pembentukan dispersi
padat. Kemudian karakterisasi DSC menunjukkan bahwa termogram sampel
dispersi padat mengalami pergeseran suhu transisi gelas (Tg) dari ekstrak daun
kelor.
Pembentukan dispersi padat pada ekstrak daun kelor mempengaruhi
stabilitasnya. Stabilitas ekstrak daun kelor dapat meningkat dengan formulasi
dispersi padat formula F1 dan F2. Namun formulasi F3 menyebabkan profil
stabilitas yang lebih rendah dari ekstrak daun kelor. Formula dispersi padat terbaik
untuk meningkatkan stabilitas dari ekstrak daun kelor ditunjukkan oleh F1 dengan
perbandingan ekstrak-PVP K30-PVP K90 yaitu 1:3:0 dan stabilitas fisik terbaik
ditunjukkan oleh dispersi padat F2 dengan perbandingan ekstrak-PVP K30-PVP
K90 yaitu 1:1,5:1,5
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1575]