Hubungan Dukungan Sosial dengan Strategi Koping Keluarga Pasien Kanker dengan Kemoterapi di RS TK III Baladhika Husada
Abstract
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, yang memberikan
dampak signifikan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada keluarga mereka.
Keluarga pasien kanker sering menghadapi tekanan fisik dan emosional yang berat
selama proses pengasuhan. Dukungan sosial memegang peranan penting dalam
membantu keluarga mengembangkan strategi koping yang adaptif untuk
menghadapi tantangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara dukungan sosial dengan strategi koping keluarga pasien kanker yang
menjalani kemoterapi di RS Tk. III Baladhika Husada.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 84 responden yang
dipilih melalui metode consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah
Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur
dukungan sosial dan The Brief COPE Inventory Short Version untuk menilai strategi
koping keluarga. Analisis data deskriptif dilakukan pada karakteristik demografis
dan variabel, meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, hubungan dengan
pasien, lama merawat, dukungan sosial, dan strategi koping. Sedangkan analisis
data inferensial dilakukan menggunakan uji koefisien korelasi kendall tau-b.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 56-65 tahun
26 responden (31%), jenis kelamin perempuan 56 responden (66,7%), tingkat
pendidikan SMA 26 responden (31%), hubungan dengan pasien sebagai anak 57
responden (67,9%), lama merawat dengan nilai mean 24,05 (SD = 23,579), dan
nilai min-max 4-96 bulan. Untuk variabel strategi koping responden mayoritas
berada pada tingkat sedang sebanyak 55 (65,5%). Sedangkan dukungan sosial yang
diterima responden mayoritas berada pada tingkat yang tinggi sebanyak 39
(46,4%). Berdasarkan hasil uji statistik memuat bahwa dukungan sosial tidak memiliki hubungan signifikan dengan strategi koping problem focused coping (p
value 0,107 > 0.05) dan strategi avoidant coping (p value = 0,541 > 0.05). Namun
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan emotional
focused coping ( p value 0,007 < 0.05).
Pemberian dukungan sosial hanya memiliki korelasi yang signifikan dengan
strategi emotional focused coping, sehingga manfaat dukungan sosial lebih
cenderung membantu keluarga dalam menghadapi tekanan emosional akibat
penyakit pasien. Perawat perlu mengidentifikasi jenis strategi koping keluarga yang
merawat pasien kanker untuk memberikan intervensi yang efektif. Selain itu, peran
perawat sebagai edukator sangat penting untuk memberikan edukasi terkait
peningkatan keterampilan dalam merawat pasien, manajemen gejala efek samping
kemoterapi, serta perencanaan perawatan jangka panjang perlu diperkenalkan agar
keluarga tidak hanya berfokus pada pengelolaan emosional, tetapi juga memiliki
kesiapan dalam aspek teknis perawatan pasien. Dengan pendekatan yang holistik
dan berorientasi pada pemberdayaan keluarga, diharapkan kualitas hidup pasien
dan keluarganya dapat meningkat selama proses kemoterapi.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1664]