Pengaruh Perlakuan Alkalisasi Terhadap Sifat Tarik dan Morfologi Komposit Vinylester Berpenguat Serbuk Ampas Tebu Rekayasa Genetika
Abstract
Penggunaan serat alam sebagai pengisi komposit semakin hari semakin
beragam. Hal ini ditunjukkan banyaknya penelitian yang mengangkat serat alam
sebagai bahan pengisi komposit. Permasalahan dari penggunaan serat alam ini
adalah seratnya yang diambil dari alam masih mengandung hemiselulosa, lignin,
dan zat pengotor. Adanya zat pengotor pada serat menjadikan komposit yang dibuat
tidak memiliki kekuatan mekanik dengan maksimal. Perlakuan kimia pada serat
adalah alternatif yang dapat digunakan untuk menghilangkan zat pengotor terutama
pada serat alam. Proses ini dinamakan dengan proses alkalisasi, yang mana serat
direndam pada larutan NaOH dengan konsentrasi dan waktu tertentu.
Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu proses
fabrikasi atau pembuatan dan pengujian tarik yang kemudian dilanjutkan analisis
morfologi. Sebelum dilakukannya proses fabrikasi, ampas tebu PRG yang telah
dipanen digiling terlebih dahulu menggunakan mesin penggiling kemudian dijemur
selama 5-7 hari sampai benar benar kering. Kemudian ampas tebu dipisahkan
dengan kulitnya dan dilakukan penghancuran ampas menggunakan blender. Ampas
tebu yang telah halus kemudian diayak menggunakan mesh 80, diambil bagian serat
ampas tebu yang tersisa. Serat ampas tebu diberikan perlakuan alkalisasi dengan
larutan NaOH 5 wt%, 7 wt%, dan 9 wt% selama 3 jam dengan cara direndam pada
suhu ruang. Serat tebu yang telah di alkalisasi dilanjutkan dengan proses
pembilasan sampai pH 7 dan pengeringan serat menggunakan oven selama 6 jam
dengan temperatur 60 ˚C. Proses fabrikasi diawali dengan mencampurkan matrik
komposit yang berupa resin vinyl ester dengan serat tebu (untreated;treated)
dengan perbandingan 90:10 wt%. Kemudian campuran resin dengan serat
dimasukkan ke dalam tabung vacuum pump untuk dikurangi gelembung udara yang
terdapat pada campuran resin dengan serat sampai gelembung udara dirasa habis.
Campuran resin dengan serat kemudian ditambahkan katalis berupa MEKP (Methyl
Ethyl Ketone Peroxide), dan diaduk secara perlahan kemudian dituang pada cetakan
berupa silicon rubber. Penuangan dalam cetakan dilakukan perlahan agar semua
bagian cetakan terisi dengan sempurna dan ditutup dengan plastik astralon agar
mendapatkan dimensi sesuai dengan ASTM D638-01. Diamkan cetakan dalam
suhu ruang kemudian lepas dari cetakan setelah 24 jam.
Berdasarkan pengujian tarik komposit serat tebu dengan matrik vinyl ester
diperoleh hasil yang dapat disimpulkan bahwa perlakuan alkalisasi pada serat tebu
PRG mampu menghilangkan lignin dan hemiselulosa pada serat, sehingga ikatan
antara serat dengan matrik menjadi baik dan dapat meningkatkan kekuatan tarik
komposit. Kekuatan tarik komposit terus naik seiring dengan konsentrasi NaOH
yang digunakan. Kekuatan tertinggi pada konsentrasi 9 wt% sebesar 30,46 MPa.
Ikatan antara serat dan matriks yang baik akan meningkatkan kekuatan tariknya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pengamatan secara mikroskopis dan SEM
(Scanning Electron Microscope).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4366]