Konservasi Taman Wisata Alam Tretes di Pasuruan Tahun 1975-2019
Abstract
Penelitian ini merupakan kajian sejarah lingkungan yang membahas tentang Konservasi Taman Wisata Alam Tretes Di Kabupaten Pasuruan Tahun 1975-2019. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui kondisi sebelum konservasi Taman Wisata Alam Tretes hingga dilakukannya penunjukan sebagian hutan Arjuno seluas 10 ha sebagai Taman Wisata Alam Tretes. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sejarah lingkungan dapat meliputi kondisi ekologi, peranan petugas maupun masyarakat desa penyangga sehingga menggunakan pendekatan ekologi politik dan teori konservasi sebagai acuan analisis. Hasil penelitian menunjukan sebagian kawasan hutan Gunung Arjuno seluas 10 ha yang terletak di Tretes ditunjuk sebagai hutan wisata yang diberi nama Taman Wisata Alam Tretes. Pengembangan wisata dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Tretes mulai dari pembagian blok menjadi blok perlindungan dan pemanfaatan, bekerjasama degan Pihak Swasta, pemberdayaaan masyarakat penyangga ,dan Pemerintah Daerah. Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan dalam bentuk Izin Usaha Pemegang Jasa Wisata dikembangkan masyarakat menjadi penyedia jasa informasi pariwisata, jasa cinderamata, jasa makanan dan minuman. Tahun 2019 pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan keikutsertaan mereka pada Hari Peringatan Sampah Nasional, hal ini menjadi salah satu kegiatan pengelola dan masyarakat untuk berkomitmen menjaga kawasan Taman Wisata Alam Tretes. Dampak kegiatan konservasi Taman Wisata Alam Tretes, yaitu dampak ekologi terjadi perubahan penggunaan lahan dan penambahan infrastruktur guna mendukung pariwisata berdampak pada terjadinya kerusakan hutan dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Dampak sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat, yaitu penyediaan akomodasi wisata yang disewakan sebagai tempat penginapan, penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para wisatawan. Dampak kehidupan sosial tradisional masyarakat setempat berangsur menghilang, timbulnya sikap individualis, praktek perjudian, perilaku anak muda minum-minuman keras terbukti dengan meningkatnya jumlah tempat hiburan malam, seperti diskotik dan cafe.