Hubungan Tingkat Kecemasan dan Kualitas Hidup Ibu Hamil Preeklampsia di Wilayah Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember
Abstract
Preeklampsia merupakan kehamilan berisiko tinggi yang menjadi salah satu
penyebab tingginya angka kematian ibu ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah ibu pada usia kehamilan lebih 20 minggu. Kondisi ibu hamil preeklampsia
dapat memberikan dampak yakni rasa cemas, perasaan negatif dan khawatir akan
ancaman kesehatan yang dapat terjadi. Kondisi kehamilan dengan risiko tinggi ini
dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
dengan kualitas hidup ibu hamil preeklampsia. Penelitian ini dilaksanakan pada 1
– 16 April 2023 di wilayah Puskesmas Sumberjambe Kabupaten jember. Desain
penelitian ini adalah korelasi dengan cross sectional menggunakan teknik total
sampling. Sampel penelitian sebanyak 50 responden ibu hamil preeklampsia yang
sesuai kriteria inklusi. Pengambilan data menggunakan kuesioner tingkat
kecemasan yaitu Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS) dan WHOQOL-BREF
untuk kualitas hidup. Teknik analisa data pada penelitian ini adalah analisa
univariat untuk mengetahui distribusi dan frekuensi karakteristik responden serta
analisa bivariat dengan uji korelasi Chi Square α = 0.05 untuk mengetahui adanya
hubungan antara dua variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil dengan preeklampsia berada
pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 36 responden (72%), multigravida 39
responden (78%), primipara sebanyak 25 responden (50%), trimester kehamilan
sebanyak 27 responden (54%), 29 responden (58%) pendidikan terakhir SD,
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 47 responden (94%), dan memiliki
penghasilan <Rp. 500.000,- sebanyak 42 responden (84%), 35 responden (70%)
tidak memiliki riwayat hipertensi atau preeklampsia serta 50 responden
melakukan kunjungan ANC/posyandu. Hasil tingkat kecemasan menunjukkan ibu
hamil preeklampsia memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 44 responden
(88%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 6 responden (12%) dan kualitas hidup
yang baik sebanyak 41 responden (82%), 9 responden (18%) memiliki kualitas
hidup cukup dan tidak ada yang memiliki kualitas hidup buruk maupun sangat
buruk. Analisa data didapatkan hasil p = 0.063 dengan nilai α = 0.05. Karena nilai
p = 0.063 > 0.05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulan penelitian ini yakni tidak adanya hubungan antara tingkat
kecemasan dengan kualitas hidup ibu hamil preeklampsia di wilayah Puskesmas
Sumberjambe Kabupaten Jember dengan tingkat hubungan antara variabel
memiliki hubungan lemah. Meskipun demikian, kondisi ibu hamil dengan
preeklampsia perlu perhatian yang lebih untuk mengurangi risiko meningkatnya
tingkat kecemasan yang dapat memperburuk kualitas hidup ibu hamil
preeklampsia. Hal yang penting dilakukan yakni dengan rutin melakukan
kunjungan atau perawatan kesehatan selama kehamilan serta selalu diberikannya
dukungan kepada ibu hamil selama menjalani proses kehamilan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1636]