dc.description.abstract | Kesehatan pada mulut merupakan hal yang penting dalam ruang lingkup
kesehatan secara umum. Kesehatan pada gigi dan mulut berhubungan dengan
fungsi mulut itu sendiri. Mulut terdiri dari jaringan keras dan lunak yang berguna
sebagaimana fungsinya. Masalah kesehatan pada mulut dapat mepengarungi
fungsinya sebagai pintu masuk makanan, berbicara, berinteraksi, dan juga dapat
mempengaruhi estetika dan rasa nyaman sehingga aktivitas sosial tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
Penyakit pada gigi dan mulut masih menjadi permasalahan banyak negara
didunia. Salah satu penyakit yang banyak menyerang adalah karies pada gigi.
Karies pada gigi banyak dialami oleh anak 3-5 tahun. Masalah pada gigi ini
menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, hingga tidak nafsu untuk makan sehingga
mempengaruhi tumbuh kembang pada anak. Salah satu faktor penyebab dari
penyakit ini adalah perilaku menggosok gigi di malam hari. Menggosok gigi di
malam hari penting dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terakhir
dimakan di waktu malam. Karena pada malam hari produksi saliva berkurang
sehingga kondisi mulut menjadi asam, kondisi ini dapat menyebabkan gigi rusak.
Perilaku menggosok gigi di malam hari harus ditanamkan pada anak mulai usia
dini, sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Perilaku sendiri merupakan suatu aktivitas yang dihasilkan oleh manusia itu
sendiri. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembentukan
perilaku, yaitu perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Perilaku terbuka adalah
perilaku yang dapat diamati oleh orang lain secara terang-terangan, sedangkan
perilaku tertutup adalah perilaku yang masih belum bisa diamati secara langsung
oleh orang lain. Perilaku menggosok gigi merupakan tindakan, sikap, dan juga
pengetahuan yang memilki kaitan dengan konsep sehat dan sakit pada gigi dan
bagaimana upaya untuk mencegahnya. Menggosok gigi sendiri merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan rongga gigi
dan mulut. Menggosok gigi bertujuan untuk membersihkan plak, dan sisa makanan
yang dapat menggagu fungsi dari gigi, membersihkan sisa makanan, dan mencegah
bau mulut.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai
perilaku menggosok gigi di malam hari pada anak usia 3-5 tahun di Dusun Jegu
Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Desain penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan analisis univariat dimana hanya ada satu
variabel yang diteliti. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling dengan cross-sectional atau dalam satu kali pengambilan data. Sedangkan
teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dipakai pada
penelitian sebelumnya dan dihasilkan dua kategori, yaitu kategori baik dan kurang
baik. Kategori bisa dikatakan baik apabila responden memiliki nilai >15,5,
sedangkan kategori kurang baik apabila responden memiliki nilai <15,5.
Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa karakteristik responden yang
banyak diteliti berdasarkan usia yaitu usia 4 tahun dengan responden sebanyak 54
anak (50%), lalu usia 3 tahun sebanyak 48 anak (44,4%), dan usia 5 tahun sebanyak
6 anak (5,6%). Sedangkan hasil penelitian berdasarkan perilakju menggosok gigi
didapatkan hasil sebanyak 107 anak (99,1%) memiliki perilaku baik, dan sebanyak
1 anak (0,9%) memiliki perilaku kurang baik. Kesimpulan yang didapatkan dari
penelitian ini yaitu mayoritas anak usia 3-5 tahun Di Dusun Jegu Desa Kramat Jegu
memiliki perilaku baik dalam menggosok gigi di malam hari. | en_US |